GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan merespons tentang masyarakat yang bepergian selama liburan natal dan tahun baru.
Menurutnya, kurangnya disiplin terhadap protokol kesehatan disebabkan oleh pemerintah yang memperbolehkan orang-orang untuk berlibur.
BACA JUGA: Pakar Hukum Top Bikin Mahfud MD Terkejut, Fakta FPI Makin Terkuak
"Selama hampir setahun, lalu ada kesempatan libur kecil dan tahun baru. Maka orang harus merelaksasi batinnya. Pemerintah gagal lagi itu, karena yang diucapkan pemerintah itu kan, kalau mau bepergian harus tes antigen," kata Rocky Gerung, Minggu (3/1).
Dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung menilai pemerintah gagal. Sebab, pemerintah tidak menerangkan, bahwa tes antigen sekalipun masih memiliki potensi untuk terinfeksi covid-19.
"Kan maksudnya agar orang tidak bepergian itu tes antigen. Akan tetapi, orang menganggap antigen merupakan sebuah syarat. Karena tidak diterangkan itu tes antigen potensinya tetap terbuka," beber Rocky Gerung.
BACA JUGA: Takdir 4 Zodiak Sangat Beruntung, Siap-Siap Tajir di 2021
Menurut Rocky, cara pemerintah mengelola kasus dan kedaruratan ini betul-betul tidak profesional.
Pasalnya, keterangan untuk menghalangi orang pergi tidak diucapkan lebih tajam, dibanding dengan keterangan untuk mempersiapkan antigen.
"Sehingga publik menganggap dengan mengeluarkan dua ratus ribu untuk antigen berarti bisa berangkat ke segala macam tujuan," ujar Rocky Gerung.
Rocky juga menanggapi soal mengganti menteri pariwisata yang dirasa masih menjadi fokus pemerintah.
Dia menganggap, bahwa peristiwa ini seperti paradoks. Sebab, pariwisata tetap difokuskan, sementara menteri pariwisata sendiri dirasa harus menjaga orang-orang yang sedang berwisata.
"Kemarin itu di reshuffle, mestinya diatur ulang kapasitasnya itu, dibikin ramping sekitar 30 persen menteri tidak diperlukan dulu," tegas Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News