Mulutmu, Harimaumu! Abu Janda Makin Terpojok

01 Februari 2021 06:15

GenPI.co - Permadi Arya alias Abu Janda mendadak jadi sorotan di Twitter. Sebab, sejumlah pihak menilai apa yang ditulis Abu Janda itu masuk dalam ujaran kebencian.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, Abu Janda tidak mengerti tentang agama dan tidak bisa membedakan antara agama dengan individu.

BACA JUGA: 2 Tokoh Ini Bisa Kubur Ambisi Prabowo dan Anies Baswedan

"Wah, itu nggak ngerti Islam. Masa begitu? Saya tidak tahu persis. Harus dibedakan antara agama dengan orang ya," kata Helmy Faishal Zaini, Kamis (28/1).

Menurut Helmy, oknum dalam beragama ada di semua agama. Hal itu, akan membuat semua orang memiliki keragaman pandangan.

"Sehingga mencerminkan agama itu kejam, agama itu radikal dan seterusnya," ungkapnya.

Helmy pun menambahkan, semua agama pasti mengajarkan kebaikan. Jika ada yang mengajarkan tentang kejahatan, itu artinya dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan agama.

BACA JUGA: Tjahjo Kumolo Mendadak Ancam ASN, Siap-Siap Saja

"Semua agama mengajarkan pada kedamaian. Kalau ada yang mengajarkan kekerasan itu adalah oknum-oknum dari umat beragama itu," jelas Helmy Faishal Zaini.

Sebelumnya, Abu Janda sempat melontarkan kicauan di akun Twitter @permadiaktivis1 soal 'Islam agama arogan' saat bicara tentang agama impor yang menginjak-injak kearifan lokal.

"Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu Sunda Wiwitan, Kaharingan dll. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pakai kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal @awemany," kicaunya lewat akun @permadiaktivis1, Senin (25/1).

Tak hanya itu, Abu Janda dipolisikan terkait kasus dugaan rasisme terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.

Namun, saat GenPI.co menelusuri akun tersebut, cuitan itu sudah tidak dapat ditemukan lagi.

Adapun keterangan dari tangkapan layar uaggahanya yang berbuntut laporan polisi itu dilakukan pada 2 Januari 2021 yang lalu.

Ketika itu, Permadi Arya melalui akun Twitter @permadiaktivis1 merespons sebuah pemberitaan, membela AM Hendropriyono, karena Natalius Pigai menanyakan kapasitasnya di negeri ini lantaran dianggap banyak bicara soal pembubaran Front Pembela Islam (FPI).

"Kapasitas Jend. Hendropriyono; mantan Kepala BIN, mantan Direktur BAIS, mantan Menteri Transmigrasi, Profesor ilmu filsafat intelijen, Berjasa di berbagai operasi militer. Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? sudah selesai evolusi belom kau?" demikian unggahan Permadi Arya yang telah dihapus itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co