Politikus Top Ini Beberkan Langkah Ngeri Moeldoko, Bikin Melongo

GenPI.co - Isu kudeta di Partai Demokrat makin tersingkap. Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Mallarangeng blak-blakan menuding Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang akan melakukan kudeta partainya itu atas izin Pak Lurah.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat ini membeberkan, selain orang yang disebut sebagai Pak Lurah menyatakan mendukung, sejumlah menteri juga disebut turut merestui langkah mantan panglima TNI tersebut.

BACA JUGA: Mendadak Permadi Arya Ngaku Dibayar Jokowi, Faktanya Mengejutkan

"Memang pak Moeldoko mengklaim bahwa dia sudah di dukung oleh Pak Lurah dan juga didukung menteri-menteri lain termasuk Menkumham katanya," ujar Andi Mallarangeng, Sabtu (6/2).

Dalam sebuah diskusi bertema 'Demokrat Masih Memikat?' yang digelar secara daring, Andi berpendapat, Moeldoko juga mencatut telah didukung oleh Partai NasDem dan PKB untuk maju pada Pemilihan Presiden 2024.

"Jadi kawan ini (Moeldoko) cuma jual-jual nama, untuk itu tadi, membujuk agar supaya anggota Partai Demokrat mendukung. Ya beginilah, karena kan harus meyakinkan dulu kader-kader yang datang dari daerah-daerah," beber Andi Mallarangeng.

BACA JUGA: Takdirnya Bikin Melongo, Impian 4 Zodiak Ini Bakal Jadi Kenyataan

Andi membeberkan siapa yang dimaksudnya sebagai Pak Lurah tersebut. Menurutnya, Pak Lurah merupakan pimpinan para menteri-menteri saat ini.

"Pak Lurah itu kalau di menteri-menteri biasanya siapa bosnya itu lah kira-kira," bebernya.

Lebih lanjut, Andi mengatakan, klaim dukungan Moeldoko itu disampaikan kepada para kader Partai Demokrat dalam pertemuan di Hotel Aston Kuningan Jakarta. 

"Walaupun dijawab sambil ngopi-ngopi apa, di kamar hotel. Kalau urusan bantuan bencana di kantornya beliau secara resmi saya mau kasih bantuan bencana. Ini di kamar hotel sembunyi-sembunyi," sindirnya.

Meski posisinya tersudut, Moeldoko terus membantah tidak terlibat dalam gerakan mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dari komando Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).(*)