GenPI.co - Nama eks sekretaris Front Pembela islam (FPI) sontak jadi perbincangan setelah namanya disebut oleh Ahmad Aulia, terduga teroris Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dalam pengakuannya di sebuah video, Ahmad Aulia mengatakan Muanrman hadir saat baiat FPI Makassar yang mendukung ISIS pada 2015 silam.
BACA JUGA: Densus 88 Garap Kasus Terorisme FPI Makassar, Munarman Siap-siap!
Jejak Munarman di organisasi teroris JAD juga diamini oleh Ketua Tim Task Force Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) Petrus Selestinus.
“Banyak Saksi mengungkap fakta kehadiran Munarman dalam acara baiat tersebut,” kata Petrus dalam keterangannya, Minggu (7/1).
Advokat anggota PERADI ini juga membeber bukti yang menunjukkan keterkaitan Munarman dengan JAD yang berbaiat kepada ISIS ini.
Bukti itu adalah surat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara tahun 2019, perkara teroris No. 459/Pid.Sus.Teroris/2019.
Pada halaman 6, 18, 57 dan 70 yang bersumber dari keterangan Terdakwa Ade Supriadi, selaku terdakwa Teroris.
Petrus membeber dalam putusan itu Ade menyatakan bahwa awalnya sekitar pertengahan tahun 2015 mendapat undangan di grup BBM untuk datang di acara tabligh akbar FPI
Acara itu diadakan markas FPI di Jalan Sungai Limboto, Makassar, sekitar jam 09.00 Wita dan dihadiri oleh sekitar 500-700 anggota FPI.
Saat itu hadir juga Ustaz Fauzan Anshori, Ustaz Basri dan Munarman dari pengurus FPI Pusat.
Dalam acara itu, ketiganya memberikan materi bertema “tegaknya Khilafah Islam di bawah pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi,
“Khilafah yang dimaksud adalah ISIS yang ada di Syriah,” beber Petrus.
BACA JUGA: Kemenag Bersih-Bersih Diri dari FPI, SE Maut Dikeluarkan!
Dalam keterangan Ade Supriadi di putusan perkara teroris itu, ada juga ahakan kepada umat Islam untuk bergabung dengan Khilafah di bawah kepeimpinan Abu Bakar Al Baghdadi.
Atas bukti tersebutm maka Petrus memandang perlu agar maka Densus 88 segera melakukan pencekalan, menangkap dan menahan Munarman.(JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News