GenPI.co - Saat kisruh kudeta di Demokrat makin menjadi, ada taktik baru yang disarankan untuk AHY. Strateginya jenderal vs jenderal. Moeldoko vs Gatot Nurmantyo.
Taktik ini ke luar dari pengamat Politik Jamiluddin Ritonga. Kolaborasi dengan mantan Panglima Gatot Nurmantyo dinilai akan menguntungkan Demokrat.
BACA JUGA: Membaca Karakter dari Weton, yang Misterius Jadi Terlihat Semua
Seperti diketahui, nama Moeldoko disebut-sebut ingin merebut kepemimpinan Partai Demokrat. Sebagian kader Demokrat bahkan berniat menjadikannya sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024.
Ia juga disebut telah menemui sejumlah kader Partai Demokrat untuk menggalang kekuatan agar dapat menyelenggarakan kongres luar biasa.
BACA JUGA: 3 Zodiak Bakal Guncang Dunia, Ngeselin tapi Banyak Duit
Tapi, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko membantah tudingan untuk menggulingkan kepimpinan AHY.
Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.
Diakui atau tidak, isu ini telah berubah jadi bola panas. Dan untuk menghadapinya, AHY disebut sangat pas untuk menggandeng Gatot Nurmantyo.
BACA JUGA: Energi Langit Turun ke Bumi, Sepanjang Hidup Weton Ini Full Hoki
Menurut Jamiluddin hal tersebut untuk membendung serangan dari pihak pasukan Moeldoko yang diduga mencoba menggulingkan kepemimpinan AHY sebagai Ketum.
“Banyak pihak menyarankan AHY menggandeng Gatot Nurmantyo,” ujarnya dihubungi, Kamis (11/2/2021).
BACA JUGA: Mandiri, Baik Hati dan Bawa Rezeki, 3 Zodiak Ini Bawa Hoki
Manfaatnya dinilai sangat banyak. Selain sarat pengalaman, Gatot juga mantan jenderal bintang empat. Jenderal bintang empat dinilai akan imbang dengan lawan yang menyandang bintang empat juga.
“Jenderal bintang empat harus dilawan jenderal bintang empat juga,” tutur Dosen Universitas Esa Unggul itu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News