Fahri Hamzah Blak-blakan Beber Fakta Ini, Istana Makin Tersudut

16 Februari 2021 06:35

GenPI.co - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah blak-blakan menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tak boleh melihat persoalan secara personal. 

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah sebagai tanggapan dari cuitan akun Twitter Mahfud MD, Minggu (14/2).

BACA JUGA: Strategi Megawati Bikin Melongo, Prabowo Siapkan Jurus Demi 2024

"Cara pemerintah melihat suatu persoalan perlu diperbaiki, Prof. Jangan dipersonalisasi. Ini bukan soal ‘Pak Din dan Pak Itu’ atau ‘Pigai dan Abu Janda’," tulis Fahri Hamzah dalam akun Twitter pribadinya, @FahriHamzah.

Menurut Fahri, persoalan yang sedang terjadi itu lebih dari sekadar persoalan antartokoh, tetapi juga peran negara di dunia maya.

"Ini soal posisi negara di tengah hingar bingar media sosial," ujarnya.

Mantan politikus PKS itu juga mempertanyakan terkait pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah atas konflik yang terjadi belakangan ini.

BACA JUGA: Mendadak Fadli Zon Bongkar Fakta Mengejutkan, Istana Ketar-Ketir

"Mengapa ‘fasilitas’ yang ‘mengeksistensi’ konflik di dunia maya dibiarkan ada?" tanyanya.

Dalam cuitan selanjutnya, Fahri Hamzah itu menilai bahwa kondisi Indonesia saat ini tengah dalam kebingungan. Sebab, banyak konflik yang terjadi di dalam masyarakat.

"Prof, negara sedang bingung dengan warganya yang bising dan bertengkar soal-soal tidak jelas. Padahal, negara memfasilitasi panggung nggak jelas itu, lengkap dengan ring tinjunya," ujarnya.

Selain itu, Fahri juga mengatakan bahwa kondisi konflik makin keruh akibat pemerintah yang terlihat berpihak pada salah satu pihak.

"Sudah begitu, negara juga tampak berpihak dalam sengketa. Tambah gaduhlah suasana di tengah pandemi corona," katanya.

Diketahui sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengunggah cuitan bahwa pemerintah tidak pernah menganggap mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin radikal.

Bahkan, Mahfud MD menilai Din Syamsuddin merupakan pengusung moderasi beragama yang juga diusung oleh Pemerintah Indonesia.

"Dia juga penguat sikap Muhammadiyah bahwa Indonesia adalah ‘Darul Ahdi Wassyahadah’. Beliau kritis, bukan radikalis," kata Mahfud MD.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co