Rocky Gerung dan Aktivis Kontras Disemprot Ade Armando, Menohok!

16 Februari 2021 12:20

GenPI.co - Pegiat media sosial Ade Armando mengapresiasi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat lebih aktif mengkritik pemerintah, terutama soal masalah pelayanan publik.

Oleh karena itu, Ade pun heran oleh beberapa pihak yang justru menyerang balik ucapan Presiden Jokowi itu.

BACA JUGA: Makin Panas! Jusuf Kalla Buka Suara Lagi Soal Kritik Pemerintah

“Ini luar biasa, ada presiden minta dikritik. Tapi, kok, mereka yang diundang untuk mengkritik, malah ngomel?” katanya dalam video yang diunggah dalam akun YouTube CokroTV, Sabtu (13/2).

Orang pertama yang disebut oleh Ade sebagai contoh adalah Rocky Gerung. Menurut Rocky, pernyataan Presiden Jokowi merupakan omong kosong di tengah sempitnya ruang kebebasan berpendapat.

“Rocky bilang Jokowi berusaha untuk memberikan semacam sinyal bahwa dia tidak anti-kritik, padahal di saat yang sama dia suruh orang untuk perkarakan si pengkritik. Itu paradoks, menurutnya,” papar Ade.

Selain Rocky Gerung, akademisi UI itu juga menyebutkan pendapat dari aktivis Kontras Rivanlee Anandar. Menurut Rivanlee, pernyataan Jokowi itu Ironis.

“Kata Rivanlee, pemerintah minta masyarakat kritik pemerintah, tetapi situasi menunjukkan kebebasan sipil terancam,” ujar Ade.

Pengamat komunikasi itu menilai bahwa komentar-komentar tersebut tidak layak dan mencerminkan kegagalan dalam memandang persoalan. Sebab, kita butuh presiden dan pemerintah yang bersedia dikritik.

BACA JUGA: Tumben, ICW Tiba-tiba Curiga dengan KPK! Ternyata...

Terkait pandangannya, Ade pun memaparkan pernyataan sejarawan Inggris Lord Acton bahwa kekuasaan itu cenderung korup, sedangkan kekuasaan absolut pasti korup.

“Dengan kata lain, kekuasaan itu sendiri tidak dengan sendirinya korup. Tapi, ketika seorang penguasa tahu dia memiliki kekuasaan absolut, dia pasti akan menjadi penguasa korup,” ungkapnya.

Menurut Ade, Jokowi sadar bahwa pemerintahannya tidak sempurna dan banyak orang di sekitarnya yang mungkin sekali korup. Sebab, baru satu tahun periode keduanya dimulai, sudah dua menterinya terbukti korupsi.

“Jokowi pun tidak mengintervensi proses hukum terhadap bawahannya itu. Karenanya, saya yakin, Jokowi tahu bahwa dia butuh suara kritis masyarakat dan pengawasan oleh media agar dia bisa punya pemerintahan yang bersih,” jelasnya.(*)

BACA JUGA: Mahfud MD Semprot Jusuf Kalla, Masa lalu pun Dibawa-bawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co