Mendadak Fahri Hamzah Bongkar Fakta Jokowi, Sangat Mengejutkan 

17 Februari 2021 08:15

GenPI.co - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meyakini bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar oposisi dan kritikan tetap hadir dalam era pemerintahannya.

Namun, menurut Fahri Hamzah, justru orang-orang di sekitar Jokowi yang kemudian tidak bisa menerjemahkan keinginan Presiden untuk menjadi kenyataan.

BACA JUGA: Munarman Eks FPI Makin Terpojok, Politikus Top Beber Fakta Ini

Dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Fahri menceritakan bahwa dirinya sempat didatangi oleh pihak Istana menjelang pemberian Bintang Mahaputera.

"Saya sama Fadli Zon, sambil menunggu penganugerahan itu saya didatangi oleh protokol Istana bahwa Presiden ingin sekali konferensi pers dengan pak Fahri dan Pak Fadli, bertiga begitu. Bagaimana menurut pak Fahri," ungkap Fahri Hamzah, Senin (15/2).

Lantas Fahri pun mengiyakan protokol Istana tersebut. pun mengaku tak keberatan apabila itu merupakan keinginan Presiden.

"Memang Presiden yang ingin katanya, (kata) kepala protokol Istana itu. Oke. Fadli gimana pak? Udah, Fadli saya yang ngurus. InsyaAllah dia mau," bebernya.

BACA JUGA: Selalu Kurang Uang, Takdir 4 Zodiak Ini Paling Boros Sedunia

Fahri Hamzah pun akhirnya mengajak Fadli Zon hingga terjadi konferensi pers bersama dengan Jokowi.

Fahri pun menceritakan ada kisah menarik dalam konferensi pers tersebut. Di mana, kutipan-kutipannya dipakai oleh presiden.

"Pertama-tama saya mengatakan presiden bukan sekadar kepala pemerintahan tetapi juga kepala negara. Kepala negara berkepentingan menjamin agar nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa itu dijaga yaitu adanya kritik dan oposisi itu dijaga," bebernya.

Karena kutipannya kerap dikutip ulang oleh presiden, lantas Fahri Hamzah menganggap bahwa adanya dukungan kepada para pengkritik terutama anggota dewan untuk terus bersuara lebih tajam ke depan.

Akan tetapi, Fahri menyayangkan tentang DPR yang kurang kritis terhadap pemerintahan. 

Padahal, menurut Fahri kritik dari DPR itu adalah kritik yang bebas dari ancaman.

"Karena kalau yang mengkritik anggota dewan seperti saya dan Fadli waktu itu, kita tidak takut ancaman. Saya berkali-kali didatangi surat tentang pernyataan saya mau dikriminalisasi. Saya jawab silakan berhubungan dengan Mahkamah Kehormatan Dewan. Kebebasan saya tidak bisa dibatasi," jelas Fahri Hamzah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co