Kasus Suap Eks Menteri Edhy Prabowo, Bawa-bawa Akhirat

18 Februari 2021 10:10

GenPI.co - Nama Staf Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin muncul disidang kedua terdakwa Suharjito selaku pemberi suap ke Edhy Prabowo saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Saksi kasus suap benih lobster, Dirjen Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengaku ikut rombongan rombongan Edhy Prabowo kunjungan dinas ke Amerika Serikat (AS) pada November 2020.

BACA JUGA: Pakar Hukum Top UI Bongkar ISIS, Habib Rizieq Bisa Terseret

Hal itu ungkapkan saat sidang kedua dengan terdakwa Suharjito selaku pemberi suap ke Edhy Prabowo saat menjabat Mentere Kelautan dan Perikanan.

"Ikut Pak. Seingat saya, Pak Menteri, Bu Iis, terus Pak Firlin, Pak Ngabalin, Pak Haikal, terus pak Plt Dirjen Perikanan Tangkap, Pak Ipung, Pak Rofiq terus Pak Idham, terus bagian Humas. Satu lagi adalah ajudannya Bu Iis," ujar Slamet di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (17/2).

Sementara itu, saksi lainnya yaitu, Muhammad Zaini Hanafi selaku Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP juga mengaku ikut dalam rombongan Edhy ke AS.

Zaini pun mengaku, pada saat di Hawaii, Edhy Prabowo sempat meminjam kartu kreditnya untuk membeli barang mewah. Karena, kartu kredit Edhy sudah habis limitnya.

"Jadi pada waktu di Hawaii. Di depan hotel itu ada toko, toko jam Rolex. Kemudian masuk ke dalam toko itu kita ramai ada beberapa orang. Saya, Pak Menteri, kemudian Ibu Menteri (Iis Rosita Dewi), Pak Haikal, kemudian ada beberapa orang lagi kalau gak salah juga ada Pak (Ali) Ngabalin," jelas Zaini.

Saat di toko itu kata Zaini, Edhy hendak membeli satu jam Rolex. Selain itu, Iis pun juga ingin membeli jam Rolex juga.

"Ternyata kuota kartu kreditnya, atau kartu kredit itu kehabisan. Kemudian nanya ke saya, 'Pak Zaini bawa kartu kredit gak?' bawa pak. 'Bisa dipakai nggak saya pinjem?' Insyaallah bisa pak. Tapi begitu dicoba kartu kredit kami ternyata nggak bisa pak," terang Zaini.

Sehingga kata Zaini, pada hari ini semuanya tidak jadi membeli jam Rolex. Akan tetapi pada keesokan harinya, istri Edhy, Iis kembali meminjam kartu kredit Zaini untuk membeli beberapa barang mewah karena kartu kreditnya sudah bisa digunakan setelah melaporkan ke pihak Bank.

"Jadi besok paginya baru meminjam kartu kredit lagi untuk membeli tas Hermes, kemudian parfum, sama syal atau bros kalau tidak salah," jelas Zaini.

Zaini pun membeberkan harga barang-barang yang dibeli oleh Iis itu. Yaitu, tas Hermes seharga 2.600 dolar AS, parfum seharga 300 dollar AS, Syal atau bros seharga 2.200 dolar AS dan sepatu 9.100 dolar AS.

"(Iis) pinjam pak. Jadi bukan saya yang menawarkan. Jadi beliau yang pinjam," katanya.

Zaini pun mengaku, uang yang dipinjamnya itu hingga saat ini belum dibayar oleh Iis ataupun oleh Edhy.

BACA JUGA: Reshuffle Kabinet Jilid II Bikin Menteri Ketar-ketir

"Sampai sekarang belum. Mau ditagih tapi masih belum pak. Tapi akan saya tagih. Karena pinjam Pak. Kalau nggak, ditagih di akhirat," imbuhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co