Akhirnya Rocky Gerung Mengaku Takut Pendukung Jokowi, Buktinya...

22 Februari 2021 08:45

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung mendadak mengaku telah mendapat makian bertubi-tubi lantaran dianggap telah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Oleh sebab itu, dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung berharap banjir di DKI Jakarta dan sekitar mengalihkan perhatian agar dia tidak dicaci maki lagi.

BACA JUGA: Survei Pilpres 2024: Tokoh Ini Melejit, Megawati & Prabowo Puyeng

"Mudah-mudahan itu betul-betul tiba (banjir Jakarta), supaya orang fokusnya ke banjir. Karena dalam satu hari ini saya kebanjiran caci maki dari cebong-cebong, yang menghajar saya karena seolah-olah saya menghina Presiden Jokowi," kata Rocky Gerung, Sabtu (20/2).

Rocky pun berharap banjir bisa membuatnya terlepas dari serangan atau caci maki dari orang-orang.

"Jadi bagus juga, sehingga cebong pindah dari membanjiri WA saya, membanjiri YouTube saya dengan caci maki, silakan pindah ke banjir. Anies silakan tangani cebong-cebong itu, karena mereka saya gusur dari sosial media saya," ungkap Rocky Gerung.

Sebelumnya, Rocky Gerung memberikan tanggapan terkait rencana Jokowi yang akan merevisi UU ITE.

BACA JUGA: Doa Ustaz Yahya Waloni Ngeri, Megawati dan Ma'ruf Amin Bisa Kaget

Lantas Rocky pun mengatakan bahwa yang harus direvisi itu bukanlah UU ITE, melainkan isi kepala Presiden sebagai kepala negara.

Melihat hal itu, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul turut menyoroti pernyataan akademisi Rocky Gerung terkait wacana revisi UU ITE.

Dalam akun Twitter-nya, Ruhut mengatakan bahwa Rocky sebaiknya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.

"Rocky menggrung masih sakit masuk lagi RS Jiwa Grogol, MERDEKA!" cuitnya, Kamis (18/2).

Selain itu, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko juga menyoroti pendapat Rocky. 
Dalam akun Twitter-nya, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa Rocky Gerung hanya memiliki koleksi kosakata, retorika, dan logika formal.

"Rocky itu tidak mengerti organisasi, sejarah dan masyarakat, Dia cuma punya banyak koleksi kosa kata, retorika dan logika formal," jelas Budiman Sudjatmiko, Rabu (17/2).

"Itu modal bagus untuk jadi pribadi yang hidup dengan benar di pulau terpencil berisi masyarakat homogen, keluar dari situ jadi destruktif," tambahnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co