GenPI.co - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari menilai, Partai Demokrat tak ingin mencalonkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
Alasannya, karena ingin menghilangkan kesan untuk mencalonkan AHY di Pilkada 2022.
BACA JUGA: Partai Demokrat Terus Digoyang, AHY Makin Tegar
Namun, menurut Qodari, AHY masuk dalam kontestasi calon Gubernur DKI Jakarta sebelum maju di Pilpres 2024.
“AHY baru punya nilai lebih kalau dia punya jabatan publik. Entah itu kepala daerah atau menteri," kata Qodari kepada GenPI.co, Minggu (21/2/2021).
Selain itu, lanjutnya, nama AHY pernah ditawarkan sebagai calon wakil presiden ke Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada perhelatan Pilpres 2019.
Namun, tawaran itu tidak direspons kedua calon presiden.
"Ini bumerang buat Demokrat. Karena kalau memasukkan nama AHY akan dinilai sebagai taktik. Tapi kalau tidak, AHY tidak punya nilai lebih,” paparnya.
Menurut Qodari, AHY tak punya pengalaman banyak dalam menjalankan pemerintahan.
Inilah yang menyebabkan dia tidak diterima sebagai calon wakil presiden pada 2019.
“Saya sering mengatakan AHY itu memerlukan 4P untuk bisa menuju pentas nasional 2P yang pertama sudah dimiliki AHY, yakni partai dan penampilan,” tuturnya.
Namun, menurut Qodari masyarakat memerlukan 2P lain yakni panggung dan pengalaman.
Qodari menyebut bahwa AHY tak memiliki panggung atau posisi jabatan publik, serta pengalaman dalam menjalankan pemerintahan.
BACA JUGA: Eks Tokoh Demokrat Blak-blakan Soal KLB, AHY Bisa Lengser
Jabatan Ketua Umum Partai Demokrat yang diemban AHY saat ini tidak cukup mengakomodasi dirinya maju di Pilpres 2024.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News