Akademisi Top Beber Fakta Ini, Bikin Kapolri Listyo Sigit Puyeng

01 Maret 2021 06:15

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan mengatakan bahwa semua masalah di Indonesia pasti akan bermuara kepada jabatan Kapolri.

Jadi, siapapun tokoh yang sedang menjabat sebagai Kapolri, dia pasti akan dibuat pusing oleh relasi masalah negeri ini.

BACA JUGA: Pakar Hukum Top Ini Beber Fakta Jokowi, Bikin Kaget

"Mungkin saja itu Pak Listyo Sigit tidak bisa tidur, padahal baru sebulan ini menjabat," kata Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (26/2).

Rocky Gerung membeber bahwa Kapolri Listyo Sigit Prabowo mendapat pesan dari rakyat untuk menghasilkan keadilan.

Menurutnya, Listyo Sigit sebagai Kapolri baru telah memutuskan untuk membersihkan elemen-elemen pengganggu keadilan.

"Jadi, bayangkan di kepala Kapolri baru itu ada ingatan tentang Laskar FPI, ada ingatan penembakan di Cengkareng, terus ada tuntutan kepada presiden terkait UU Karantina. Beliau sekarang masuk dalam relasi yang memusingkan dalam politik di Indonesia," bebernya.

BACA JUGA: Mulai Besok 4 Zodiak Menikmati Badai Hoki dan Rezeki Selama Maret

Namun, Rocky Gerung mengatakan bahwa hal itu wajar, karena sering terjadi dalam perkembangan sejarah.

"Seluruh problem ini akan bermuara pada Kapolri. Karena, ini dicicil dari dua-tiga tahun yang lalu. jadi, ini adalah konsekuensi dari pembiaran ketidakadilan dalam masa Jokowi kemarin yang nggak diselesaikan," ungkapnya.

Mantan dosen Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa Kapolri sudah menduga bahwa insiden kerumunan saat kedatangan Presiden Jokowi di NTT akan berbuntut pada pelaporan.

"Begitu presiden diduga melanggar prokes, 20 menit setelah presiden ada di tengah sawah, pasti Kapolri sudah punya feeling ini bakal ada yang minta pertanggungjawaban," jelasnya.

Filsuf itu meyakini bahwa pelaporan itu didasari oleh kejadian di masa lalu terkait kasus kerumunan perkawinan mantan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) yang berbuntut pada pidana.

"Kok, tidak adil HRS mengundang kerumunan dan disebut itu sebagai kejahatan, sementara Jokowi nggak. Lalu, ada yang bilang bahwa itu spontanitas, lah, HRS juga spontanitas," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co