Rocky Gerung Sebut PDIP Sarang Koruptor, Megawati-Jokowi Ambrol

01 Maret 2021 20:28

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung menanggapi ditangkapnya Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut dia, Nurdin Abdullah yang merupakan politikus PDIP itu telah menambah daftar nama koruptor di dalam sarang partai tersebut.

BACA JUGA: Rocky Gerung Sentil Kapolri Listyo Sigit, Keluar Frasa 20 Menit!

“Mungkin si profesor itu enggak bersarang di situ, tapi dia nyasar ke sarang itu karena ambisi meluap-luap harus menjabat gubernur. Dia enggak milih sarang lagi itu,” ujar Rocky dalam pernyataannya, seperti dikutip dari kanal YouTube-nya, Rocky membahas, Senin (1/3/2021).

Lebih lanjut, menurut Rocky, tertangkapnya Nurdin Abdullah oleh KPK merupakan konsekuensi atas mencalonkan diri lewat PDIP yang merupakan partai besar.

“Ya dia tau PDIP partai besar, tapi konsekuensinya, tiketnya mahal. Nah itu yang terjadi, akan tetapi dia nekat kan,” kata Rocky.

Rocky Gerung juga menerangkan bahwa dirinya tidak dapat mengabaikan opini publik bahwa PDIP merupakan sarang koruptor.

"Maka kesimpulan publik itu tidak dapat diabaikan bahwa PDIP itu partai sarang koruptor," jelas dia.

Rocky juga memberi kesimpulan, menurutnya bahwa korupsi itu direncanakan dari dalam rapat partai. “Kan terpaksa kita mesti berpikir begitu. Dari sarangnya korupsi itu direncanakan," terangnya.

Rocky juga menilai mental Nurdin Abdullah sangat bertolak belakang dengan gelar dan berbagai penghargaan yang didapatkannya.

"Jadi betul-betul mentalnya itu sudah buruk kalau kita pakai istilah perundang-undangan. Apalagi dia Profesor yang mengerti logika dari environment bahwa membangun infrastruktur pelabuhan dengan mengambil pasir, itu artinya merusak ekosistem. Masa dia enggak paham? Profesor, Dosen, kan ini ajaib," imbuh Rocky.

BACA JUGA: Akademisi Politik Beber 3 Hal Terkait Penangkapan Nurdin Abdullah

Rocky menambahkan kedudukan Nurdin Abdullah sebagai Profesor yang kerap kali menerima penghargaan justru akan memberatkannya.

Dia juga menilai akademisi seharusnya memiliki standar moral yang tinggi, bukan justru sebaliknya. “Dia akademisi itu, akademisi itu harusnya datang dengan standar moral yang tinggi,” tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co