GenPI.co - Dua jenderal ini disandingkan di dunia maya. Sama-sama jenderal tapi punya nasib yang beda. Ada Moeldoko yang dicaci. Sementara Gatot Nurmantyo Dipuji setinggi langit.
Gatot Nurmantyo sebelumnhya mengaku pernah ditawari kursi Ketua Umum Partai Demokrat oleh pihak tertentu. Namun dia menolaknya.
BACA JUGA: Kamis Ceria! 3 Shio Ditiup Hoki Tak Terkira
Hal tersebut dikatakan Gatot merespons pertanyaan keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko untuk mendongkel kepemimpinan AHY di Demokrat.
Pernyataan ini disampaikan Gatot dalam tayangan YouTube Bang Arief. Mulanya Gatot enggan berkomentar soal keterlibatan Moeldoko. Lalu ia bercerita pernah ditawari kursi pimpinan Demokrat.
Caranya dengan melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pada saat itu juga Gatot langsung menolak tawaran tersebut.
BACA JUGA: Rezeki Mahadahsyat Guyur 3 Zodiak, Jangan Jantungan ya!
“Ada juga yang datang ke saya. Oh menarik juga, bagaimana prosesnya?” kata Gatot. Skenario KLB dijelaskan ke Gatot. Isinya mengganti AHY lewat mosi tidak percaya.
“Setelah AHY turun baru pemilihan. Bapak pasti deh nanti begini begini,” kata Gatot. Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono memuji respons Gatot.
Mantan Panglima TNI Jenderal itu dinilainya tahu berbalas budi. Utamanya terhadap dua mantan pimpinannya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi)
Arief melanjutkan saat menjabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo adalah sosok yang selalu menjaga dan teman diskusi Jokowi.
BACA JUGA: 6 Weton Sukses, Berkahnya Datang Sampai April
“Ini ku buka ya. Saat Jokowi terpilih 2014 dan parpol belum mayoritas dikuasai Jokowi, Jenderal Gatot Nurmantyo lah yang selalu menjaga dan pasang badan untuk Jokowi. Dia selalu jadi teman diskusi Presiden Jokowi,” cuit Arief.
Gatot dianggap petarung sejati, bukan seorang pecundang. “Jenderal Gatot Nurmantyo itu seorang yang tahu balas budi dan njawani,” kata Arief seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya @bumnbersatu.
BACA JUGA: Weton 4 Sehat 5 Sempurna, Hoki dan Cuan Selalu di Sisinya
Dia tak pernah lupa terhadap jasa Susilo Bambang Yudhoyono. Dia juga selalu hormat dengan Jokowi yang telah mengangkat kariernya.. “Dia bukan pencundang dan the real fighter. The real leader,” tambahnya.
Sementara Moeldoko justru sebaliknya. Di dunia maya, nama Moeldoko banyak dicaci. Jokowi Mania pun menyebut tindakan Moeldoko di KLB Partai Demokrat sangat memalukan dan merugikan presiden Jokowi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News