Makin Panas! Jhonny Allen Bongkar Fakta Baru, AHY Ketar-Ketir

GenPI.co - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi KLB Jhonny Allen Marbun blak-blakkan menyebut akan melaporkan Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres V Agus Harimurti Yudhoyono.

Hal itu terkait dengan adanya sejumlah pelanggaran AD/ART 2020. Salah satu yang menurut Jhonny fatal ialah kubu AHY telah mengubah mukadimah atau pembukaan versi awal 2001.

BACA JUGA: Jhonny Allen Marbun Skakmat Kubu AHY, Jleb Banget

“Ini memalsukan AD/ART. Pasal boleh berubah sesuai kebutuhan. Akan tetapi, mukadimah tidak bisa, itu hanya mungkin dilakukan dipengadilan, bukan di kongres,” ujar Jhonny Allen saat konferensi pers Partai Demokrat di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3).

Jhonny menegaskan, pelaporannya tersebut nantinya hanya ditujukan kepada AHY. Sebab, dia adalah satu-satunya penanggung jawab utama akibat perubahan tersebut.

Jhonny hanya ingin berbicara soal fakta tertulis, yang mana perubahan tersebut telah menjadi tanggung jawab sebagai AHY. 

BACA JUGA: Ahmad Dhani Berani Skakmat Kubu SBY, Nama Jokowi Terseret Lagi

Soal siapa ide atau pencetus perubahan itu, Jhonny tidak mau ambil pusing.

“Saya tidak tahu siapa yang merencanakan, tetapi di situ AHY yang tanggung jawab,” katanya.

Jhonny membeberkan perubahan tersebut dilakukan secara menyeluruh. Bukan hanya kata-kata, melainkan juga substansi yang berubah total.

“Salah satu yang cukup ini, itu, SBY sebagai founding father. Gak ada itu di daftar awal. Pokoknya substansi berubah dan ini tentu melanggar akta pendirian,” ujarnya.

Sejumlah pasal lain yang jadi sorotan Jhonny Allen juga diungkap. 

Menurutnya, di AD/ART tersebut, AHY sebagai ketua umum mendapat keuntungan yang berlipat. Di antaranya bisa mengangkat dan memberhentikan DPP Partai Demokrat.

Sedangkan Ketua Majelis Tinggi SBY juga tak kalah mendapat kewenangan yang menggiurkan. 

Salah satunya ialah soal calon ketua umum partai yang jika ingin dicalonkan, harus seizin Majelis Tinggi dahulu.

“Ini jelas melanggar UU Partai Politik. Akan tetapi, fokus kami bukan itu. Biarlah itu jadi perdebatan. Namun, kami ingin fokus pada fakta bahwa ada manipulasi di sana soal mukadimah itu tadi,” kata Jhonny.(*)