Membaca Konflik Moeldoko-AHY dari Budaya Jawa, SBY Dengarkan

14 Maret 2021 18:40

GenPI.co - Direktur Center for Media and Democracy LP3ES Wijayanto blak-blakkan mengungkap konflik dualisme Partai Demokrat dari budaya Jawa.

Konflik yang terjadi antara kubu Moeldoko dan kubu AHY memang makin runcing. Keduanya saling klaim soal kebenaran versi masing-masing kubu.

BACA JUGA: Jhoni Allen Mendadak Lontarkan Pantun, Kubu AHY Makin Gugup

Dalam permasalahan tersebut, Wijayanto menyoroti KSP Moeldoko yang notabene orang eksternal Partai Demokrat sekaligus bagian dari istana.

Itu artinya, gerak-gerik Moeldoko seharusnya sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo. Namun, hingga hari ini Jokowi diam tak berkomentar sedikit pun.

“Diamnya Jokowi dalam budaya Jawa bisa diartikan sebagai isyarat mengizinkan,” ujar Wijayanto kepada GenPI.co pada Minggu (14/3).

Dalam pandangan tersebut, perebutan kekuasaan di Partai Demokrat menandakan preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia.

BACA JUGA: AHY Luar Biasa, Moeldoko Kalah Telak

Bahkan, hal itu dilakukan secara terang-terangan oleh anak buah Jokowi tersebut.

Bagi Wijayanto, konflik ini memberi sinyal bagi selesainya oposisi di masa pemerintahan Jokowi.

“Konflik Partai Demokrat ini lebih ekstrem dibanding dualisme partai lain yang pernah terjadi di Indonesia sebelumnya,” katanya.

Sebab, dualisme partai biasanya diakibatkan oleh perebutan kekuasaan dari para kader. Sedangkan hari ini, perebutan itu dilakukan oleh kader dan orang istana.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co