Pakar Top Beber Keterlibatan Jokowi dalam Drama Politik Demokrat

15 Maret 2021 16:50

GenPI.co - Direktur Center for Media and Democracy LP3ES Wijayanto blak-blakkan mengungkap konflik dualisme Partai Demokrat dari budaya Jawa.

Konflik yang terjadi antara kubu Moeldoko dan kubu AHY makin runcing. Keduanya saling klaim soal kebenaran versi masing-masing kubu.

BACA JUGAAhli Hukum Ungkap Bukti Adanya Upaya Memuluskan Jokowi 3 Periode

Dalam permasalahan tersebut, Wijayanto menyoroti KSP Moeldoko yang notabene orang eksternal Partai Demokrat sekaligus bagian dari istana.

Itu artinya, gerak-gerik Moeldoko seharusnya sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo. Namun, hingga hari ini Jokowi diam tak berkomentar sedikit pun.

“Diamnya Jokowi dalam budaya Jawa bisa diartikan sebagai isyarat mengizinkan,” ujar Wijayanto kepada GenPI.co, Minggu (14/3/2021).

Dalam pandangan tersebut, perebutan kekuasaan di Partai Demokrat menandakan preseden buruk bagi demokrasi di Indonesia.

Bahkan, hal itu dilakukan secara terang-terangan oleh anak buah Jokowi tersebut.

Bagi Wijayanto, konflik ini memberi sinyal bagi selesainya oposisi di masa pemerintahan Jokowi.

“Konflik Partai Demokrat ini lebih ekstrem dibanding dualisme partai lain yang pernah terjadi di Indonesia sebelumnya,” katanya.

BACA JUGARelawan Jokowi Ancam SBY, Jleb

Sebab, dualisme partai biasanya diakibatkan oleh perebutan kekuasaan dari para kader. Sedangkan hari ini, perebutan itu dilakukan oleh kader dan orang istana.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
Demokrat   Jokowi   Moeldoko   AHY   SBY   KLB Demokrat  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co