Profesor Top Bongkar Fakta Kudeta Demokrat, Alasannya Bikin Kaget

16 Maret 2021 07:40

GenPI.co - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Haji Said blak-blakan memberikan pandangannya terkait prahara yang terjadi di Partai Demokrat.

Salim Said membeberkan hal tersebut dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club.

BACA JUGA: Senjata Maut Habib Rizieq Ini Bakal Bikin Musuhnya Melongo, Ngeri

Sebelumnya, prahara di Partai Demokrat yang kini terus memanas awalnya muncul ke permukaan sekira bulan Februari 2021 lalu.

Dalam KLB Partai Demokrat yang disebut-sebut digagas politikus senior dan mantan kader menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum).

Selain Moeldoko, dalam KLB Demokrat itu diputuskan pula Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina Partai.

Profesor Salim Said menyebut dari pengamatannya ada beberapa hal yang menarik dari kisruh ini, salah satunya pernyataan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

BACA JUGA: Bakal Meraih Kejayaan, 4 Shio Penuh Hoki dan Rezeki Hingga April

"Dalam keterangan Gatot Nurmantyo, mengatakan dia yang dihubungi untuk mengkudeta Partai Demokrat. Awalnya dia. Gatot menolak dengan alasan moral. Alasannya bagus," ujar Salim Said.

Salim Said menilai, penolakan ajakan untuk mengkudeta Partai Demokrat dengan alasan moral merupakan hal bagus.

"Kemudian muncul Moeldoko. Jadi dugaan saya yang mula mula didekati itu Gatot Nurmantyo, (setelah menolak) mereka mencari figur lain dapatlah Pak Moeldoko," ungkap Salim Said.

Salim Said pun sempat melakukan upaya penyelidikan dan menghubungi orang-orang (yang memilih Moeldoko) itu.

"Jawaban mereka itu yang melakukan kudeta pertama itu adalah Pak SBY. Terhadap orang Demokrat dan menjadikan anaknya ketua partai. Ada persoalan di sini," bebernya.

Tak hanya itu, menurut Salim Said, banyak orang di internal Partai Demokrat yang menyampaikan bila SBY bukan pendiri partai, karena partai sudah ada sebelum dia datang.

"Menariknya lagi Pak SBY berkali-kali mengkritik menyerang orang orang yang nepotisme, namun mengangkat anaknya menjadi ketua partai menggantikan dirinya," ujar Salim Said.

Salim Said menduga kekesalan dari penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat lantaran merasa kesal.

"Mengapa mereka kesal, kok dipaksakan AHY menjadi ketua. Persoalannya ada orang-orang partai, senior-senior yang bekerja menyukseskan Demokrat turut memenangkan SBY," pungkas Salim Said.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co