GenPI.co - Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Feri Amsari mengatakan bahwa dalam wacana jabatan presiden 3 periode, tidak hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergoda untuk memperpanjang kepemimpinannya.
Namun, godaan itu juga dimiliki oleh lingkaran di sekitar Presiden Jokowi. Sebab, ketika Presiden Jokowi turun, otomatis mereka juga tak lagi berkuasa.
BACA JUGA: Pakar Top Beber Keterlibatan Jokowi dalam Drama Politik Demokrat
“Jadi, yang mendorong Jokowi untuk memperpanjang jabatan, pasti juga orang-orang di sekitarnya yang juga punya godaan yang sama,” tuturnya, belum lama ini.
Feri memaparkan bahwa orang-orang di sekitar Jokowi sedang berusaha memperpanjang periode kepemimpinan mantan Wali Kota Solo itu dengan berbagai alasan.
“Entah dengan alasan sudah sukses melakukan pembangunan dan segala macam,” katanya,
Menurut Feri, godaan seorang presiden untuk menjadi otoriter juga dialami oleh beberapa negara lain yang tak memiliki tradisi ketatanegaraan yang kuat.
“Seperti Filipina yang masa jabatan presidennya sudah diperpanjang menjadi tujuh tahun. Mereka bahkan sudah mulai tergoda untuk kembali memperpanjang periodesasi itu,” jelasnya.
Padahal, jika masa jabatan seorang pemimpin diperpanjang, hal itu akan menghambat regenerasi politik di suatu negara.
“Regenerasi jadinya akan memakan waktu lama, sehingga orang yang berkuasa juga tak ingin melakukan perbaikan. Sebab, dia hanya memikirkan cara untuk berkuasa dengan lebih lama lagi,” ujarnya.
Akademisi FH Universitas Andalas itu mengatakan jika wacana periodesasi jabatan presiden tiga periode itu dikabulkan, maka kemungkinan besar ide untuk diperpanjang lagi.
BACA JUGA: Playing Victim, SBY Diskakmat Relawan Jokowi, Tegas!
“Kekuasaan itu selalu menggoda dan Presiden Jokowi beserta orang di sekelilingnya sudah tergoda dengan hal itu,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News