GenPI.co - Politikus Airlangga Hartarto makin marak dalam bursa calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ketua umum Golkar ini juga didorong bukan hanya dari internal partai, tetapi juga oleh pengamat politik.
BACA JUGA: Mendadak Pakar Top Puji Setinggi Langit Jokowi, Mengejutkan
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, sebagai Ketua Umum Golkar, peluangnya menjadi capres pada 2024 memang masih terbuka.
Sebab, dengan perolehan suara 12,31 persen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Golkar tinggal mengajak satu atau dua partai politik (parpol) untuk berkoalisi mengusung Airlangga Hartarto menjadi capres.
"Masalahnya, apakah internal Golkar akan bulat mengusung Airlangga Hartarto Sebab, di Golkar selain banyak faksi, juga gudangnya sosok mumpuni yang layak menjadi capres," kata Jamiluddin kepada GenPI.co, Selasa (16/3/2021)
Lebih lanjut, Jamiluddin juga menyebutkan orang-orang yang mumpuni di Partai Golkar sebetulnya masih banyak, antara lain Bambang Soesatyo, Agun Gunanjar Sudarsa, dan Indra Bambang Utoyo.
Menurutnya, kalau Airlangga ingin menjadi capres, diperlukan satu suara di tubuh Golkar. Untuk itu, diperlukan menyatukan semua faksi untuk mengusung pria 58 tahun itu.
"Kalau ini terwujud, barulah terbuka peluang untuk berkoalisi dengan parpol lain," tegas dia.
Namun kendalanya, parpol lain tidak mudah diajak berkoalisi kalau elektabilitas Airlangga sangat rendah. Dia menyebutkan, elektabiltasnya di kisaran satu persen.
"Elektabilitanya ini jauh dibawah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ridwan Kamil," jelasnya.
BACA JUGA: Menggelegar, Seruan Hadirkan Rizieq di Persidangan Menggema Keras
Hal tersebut membuat nilai jualnya rendah untuk ditawarkan ke parpol lain saat pilpres 2024. Jamiluddin menyimpulkan, internal dan eksternal Golkar tampaknya akan sulit mengusung Airlangga Hartarto saat pilpres 2024.
"Tentu perkiraan ini hanya berlaku bila elektabilitas Airlangga Hartarto tetap dikisaran 1 persen, ya," tutur dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News