GenPI.co - Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro meragukan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak wacana perubahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Menurut Siti, masyarakat Indonesia telah merekam ucapan Jokowi yang kadang tidak sesuai dengan sikapnya di kemudian hari.
BACA JUGA: Pilpres 2024 Mulai Panas, Pakar Hukum Top Beber Jokowi & Prabowo
"Kadang (Jokowi) cenderung tidak perlu memberikan pernyataan tegas. Jadi melipir (menghindar)," ujar Siti seperti dikutip dari channel YouTube Kompas TV, Jumat (19/3).
Siti kemudian mencontohkan ketika Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2013.
Kala itu, Jokowi menampik pertanyaan wartawan seputar keinginannya maju berkontestasi dalam Pilpres 2014.
"Kurang dari satu tahun memerintah jadi Gubernur DKI Jakarta, sudah ditanya bagaimana kalau jadi Presiden, jawabnya 'nggak mikir' dan berbagai pernyataan yang disampaikan tidak berminat juga, tapi ternyata kan ikut (Pilpres) juga," jelas Siti.
Seperti diketahui, Jokowi menegaskan dirinya tak memiliki niat untuk menjabat presiden selama tiga periode.
"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode," kata Jokowi seperti dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden.
BACA JUGA: Pengamat Politik Top Umumkan Jokowi-Prabowo Maju Pilpres 2024
Dia menyatakan akan tetap mematuhi Undang-undang Dasar (UUD) 1945 sebagai konstitusi negara yang mengatur masa jabatan presiden selama dua periode.
"Konstitusi mengamanatkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News