GenPI.co - Wacana terkait penambahan masa jabatan presiden dari dua menjadi tiga periode sedang ramai diperbincangkan.
Menanggapi hal ini, pengamat politik Arie Putra menilai ada beberapa faktor yang menghalangi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat selama tiga periode.
BACA JUGA: Soal Jokowi Tolak 3 Periode, Rizal Ramli Mendadak Bongkar Fakta
Salah satunya, yakni approval rating Jokowi yang dinilai menurun.
“Kalau kita lihat hasil survey terakhir, approval ratingnya Pak Jokowi itu menurun. Nah, di Indonesia, belajar dari kasus ‘dekrit’. Pak Jokowi harus memiliki dukungan penuh (untuk menjabat tiga periode),” ujarnya kepada GenPi.co, Minggu (21/3).
Direktur Eksekutif Inkubator Politik Indonesia (Inpolin) ini lantas memberikan contoh seperti Bung Karno dan Gus Dur yang pernah melakukan ‘dekrit’ pada zamannya.
Menurutnya, kedua sosok tersebut mendapatkan nasib yang berbeda.
“Yang satu (Bung Karno) memiliki dukungan penuh, makanya dekritnya bisa dilakukan. Akan tetapi yang kedua dukungannya tidak kuat,” ujarnya.
Oleh sebab itu, menurut Arie, approval rating dan lembaga survei sangat menentukan bagaimana seorang presiden bisa melakukan overlapping.
“Kalau sekarang agak berat, approval ratingnya 56%. Jadi ini ada problem di dalam dukungan publik terhadap pemerintahan Pak Jokowi,” ujarnya.
BACA JUGA: Analisis Rocky Gerung Bikin Melongo, 2024 Pilih Megawati-Jokowi
Arie juga menjelaskan langkah Jokowi yang begitu mulus di Pilkada DKI, disebabkan oleh tingkat elektabilitasnya yang tinggi pada saat itu.
“Berbeda saat Pak Jokowi mau maju Pilkada DKI. Ketika Solo disurvey, elektabilitas Pak Jokowi masih di atas 70% kalau beliau mau maju lagi untuk periodenya yang ketiga,” pungkas Arie. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News