GenPI.co - Akademisi politik Rochendi menilai bahwa Presiden Joko Widodo memiliki kekurangan dalam hal komunikasi politik.
Bahkan ia menganggap komunikasi politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat buruk
BACA JUGA: Teriakan Keras Muhammadiyah, Jokowi Dengarkanlah!
Menurutnya, hal itu sudah terbukti dari beberapa peristiwa nasional yang sesungguhnya butuh pernyataan tegas presiden, tetapi tak dilakukan oleh Jokowi.
Rochendi mengatakan bahwa bukti ketidakmampuan Presiden Jokowi dalam melakukan komunikasi politik terkait pernyataan sikap terhadap penembakkan enam laskar FPI dan pencabutan aturan investasi miras.
"Terkait miras waktu itu, Jokowi tinggal katakan saja dengan tegas bahwa dia mengimplementasikan kebijakan itu dengan ketentuan tertentu," ujarnya kepada GenPI.co beberapa waktu lalu.
Namun, menurutnya, hal itu tidak dijelaskan secara langsung oleh Presiden Jokowi.
Rochendi mengatakan seharusnya Presiden Jokowi menjelaskan untuk apa kebijakan itu dirancang dan bagaimana mekanisme implementasinya.
"Jelaskan saja kalau memang itu diberlakukan, itu tidak untuk diperjualbelikan di dalam negeri, tapi untuk diekspor, ya, jelaskan saja," katanya.
BACA JUGA: Rizal Ramli Blak-blakan, Demokrasi Indonesia Disebut Tak Matang
Pengajar di Universitas Nasional itu ketegasan presiden dalam menyatakan kebijakan itu merupakan sebuah legasi dalam kepemimpinannya.
"Misalnya, memang untuk menyerap tenaga kerja atau pajak, ya sudah, jelas, kan, tidak ada masalah," paparnya.
Rochendi menegaskan selama ini sikap Presiden Jokowi yang tak pernah jelas dalam menyatakan sikap membuat publik kebingungan.
"Ambiguitas itu yang membuat publik terus bertanya-tanya akan kejelasan sikap Presiden Jokowi," tegasnya.(*)
BACA JUGA: Dibanding Ekstensi Jabatan Presiden, UU MK Ternyata Lebih Brutal
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News