GenPI.co - Pengamat Politik Arie Putra menyoroti isu terkait ekstensi kekuasaan yang digaungkan oleh Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari.
sebelumnya Qodari menggaungkan dan mendukung Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk lanjut memimpin Indonesia.
BACA JUGA: Peringatan dari Kapolda Metro, Pendukung Rizieq Bakal Disikat
“Menurut saya, secara matematis mungkin aja (Jokowi-Prabowo 2024), tapi kalo secara politis ya berat,” ujarnya kepada GenPI.co saat ditemui di kediamanya, Kamis (25/3).
Arie juga mengatakan bahwa kekuatan dua tokoh politik yang didukung oleh Qodari terlalu kuat, bahkan tidak memiliki lawan.
“Sekarang gini, kalau misalnya Pak Jokowi maju lagi diusung PDIP. Sedangkan Pak Prabowo Gerindra, PDIP tambah Gerindra aja udah 32%. Elektabilitasnya juga tinggi, terus siapa yang mau lawan?,” katanya.
Bukan tanpa alasan, dalam perhitungannya, Arie mengatakan bahwa gabungan antara dua partai oposisi saat ini Partai Demokrat dan PKS tidak memiliki kekuatan dan suara yang cukup.
Kendati kedua tokoh tersebut sangat powerful, akan tetapi, menut Arie, koalisi istana tidak akan menyetujuinya.
BACA JUGA: Megawati Terlalu Kuat, Jangan harap Jokowi Ambil Alih PDIP
“Partai-partai yang ikut koalisi Pak Jokowi hari ini nggak mungkin mau main sendiri-sendiri. PKS sama Demokrat kalau disatuin juga nggak cukup buat ngirim satu kandidat. Terus lawannya siapa?,” ujar Arie.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News