GenPI.co - Juru Bicara Partai Demokrat versi KLB Muhammad Rahmad blak-blakan membongkar sejumlah alasan kekecewaan para kader Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kekecewaan tersebut terus menumpuk dan akhirnya tercurahkan melalui pergantian kepemimpinan melalui KLB.
BACA JUGA: Demokrat Kubu KLB Punya Senjata Maut, Cikeas Bisa Mengerut
Rahmad menjelaskan, para kader kecewa lantaran di pemilihan kepala daerah terjadi politik mahar yang meresahkan.
"Itu membuat kader partai tidak dapat maju pilkada lantaran tidak mampu membayar mahar," ujar Rahmad di Hambalang, Kamis (25/3).
Sistem tersebut membuat kader-kader potensial tersingkirkan dan digantikan tokoh lain yang mampu memberikan mahar tertentu.
Rahmad juga menyoroti pengelolaan partai oleh SBY-AHY yang sentralistik dan otoriter.
"Alhasil, jurang pemisah antara SBY-AHY dengan kader di daerah makin dalam," katanya.
Sejumlah permasalahan pelik itu, mendorong kader untuk memperbaiki demokrasi di Partai Demokrat.
BACA JUGA: Taktik Maut Marzuki Alie Cabut Tuntutan, AHY Bakal Makin Tersudut
Dorongan makin memuncak ketika para pendiri mengetahui AD/ART 2020 telah bertentangan dengan prinsip demokrasi.
"Kesimpulannya ialah SBY telah membentuk dinasti di Partai Demokrat dan itu harus segera diakhiri," kata Rahmad.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News