GenPI.co - Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga menilai Ketua DPR RI Puan Maharani memiliki elektabilitas yang rendah di dunia politik.
Menurutnya, Puan lebih cocok menjadi calon wakil presiden (Cawapres) 2024.
BACA JUGA: Puan Maju Pilpres 2024, Tapi Bukan dengan Pak Naturalisasi
"Dengan kondisi tersebut, Puan hanya berpeluang mendampingi Prabowo Subianto yang selama ini elektabilitasnya tinggi," ujar Jamiluddin Ritonga kepada GenPI.co, Senin (29/3).
Jamilludin menjelaskan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpeluang memilih opsi tersebut, jika elektabilitas Puan tetap jeblok.
Apalagi, Puan tidak menorehkan prestasi selama menjabat sebagai Mentri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan Ketua DPR RI.
Jamiluddin menambahkan, dengan dua jabatan bergengsi itu, seharusnya elektabilitas Puan sudah meroket.
Sebab, dua jabatan tersebut berhubungan langsung dengan masyarakat.
"Namun, kenyataannya elektabilitas Puan sangat rendah," tegas Jamiluddin.
Apalagi menurut hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Puan hanya 1,1 persen.
Bahkan, hasil survei Parameter Politik Indonesia (PPI), elektabilitasnya hanya 0,8 persen.
Menurut Jamiluddin, hal itu akan menyulitkan Megawati untuk mengusung Puan menjadi capres.
"Apalagi kalau Megawati diperhadapkan adanya kader PDIP yang elektabilitas tinggi, seperti Ganjar Pranowo," sambungnya.
BACA JUGA: Survei Capres: Moeldoko Nongol Elektabilitas Lewati Puan Maharani
Sebagai panutan di PDIP, Megawati dituntut harus objektif saat memutuskan siapa yang layak menjadi capres 2024.
"Kalau pilihan capres lebih bersifat politis, Bu Mega akan tetap memilih Puan. Resikonya, peluang Puan tidak terpilih pada Pilpres 2024 akan sangat besar," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News