Nasib Moeldoko Bisa Tragis, Bukti Ini Bikin Miris

30 Maret 2021 09:20

GenPI.co - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zaki Mubarak blak-blakan membeber kudeta Partai Demokrat lewat kongres luar biasa (KLB) justru merugikan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. 

"Jadi imbas KLB, bukannya menguntungkan Moeldoko, justru menciptakan kerusakan politik bagi Moeldoko," tegas Zaki Mubarak kepada GenPI.co belum lama ini. 

BACA JUGA: Mendadak Aktivis NU Beber SBY Dekat Dengan Kelompok Radikal

Zaki Mubarak menilai, bahwa saat ini nama Moeldoko di kancah politik Indonesia makin rusak. 

"Dia tidak hanya dimusuhi konstituen Partai Demokrat, tapi juga dinilai sebagai musuh demokrasi," ungkapnya.

Sebaliknya, keuntungan KLB justru didapatkan AHY dan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

"AHY dan SBY sukses menuai simpati publik," beber Zaki Mubarak.

BACA JUGA: Ali Ngabalin Beber KPI Larang Stasiun TV Tampilkan Ustaz Ini

Bahkan, berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh IndEX Research, nama AHY masuk empat besar sebagai calon presiden (capres) 2024.

Sementara itu, Deputi Bidang Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan bahwa Moeldoko pernah mencoba mengkudeta kepemimpinan empat partai politik berbeda sebelum akhirnya menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat lewat KLB.

Empat parpol yang pernah dicoba dikudeta oleh Moeldoko ialah Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Operasi politik seperti ini bukan pertama kalinya oleh Moeldoko untuk memenuhi syahwat politiknya. Sebelumnya pernah mencoba di Partai Golkar, PPP, Hanura, dan PAN," kata Kamhar Lakumani dalam keterangannya, Senin (29/3).

Akan tetapi, upaya kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko di empat parpol itu tidak berhasil karena empat parpol tersebut bagian dari koalisi pemerintah.

Kamhar Lakumani pun menyebut alasan Moeldoko menerima pinangan jadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB untuk menyelamatkan partai merupakan bentuk penyesatan opini.

Bahkan menurutnya, Moeldoko juga mencoba melakukan pembodohan publik dengan mempresentasikan alasan kudeta AHY untuk penyelamatan Partai Demokrat. 

"Logika ini bisa diterima jika Moeldoko memiliki modal politik atau rekam jejak yang istimewa sehingga kehadirannya bisa mendongkrak naik elektabilitas Partai Demokrat," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co