GenPI.co - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tidak dikaitkan dengan agama tertentu.
Namun pernyataan MUI itu dibantah oleh Ketua Cyber Indonesia Husin Alwi Shihab. Ia pun meminta lembaga itu untuk menjawab keyakinan apa yang yang dianut para teroris itu.
BACA JUGA: Tanpa Ragu, Pengamat ini Sebut Bom Makassar Terkait Ajaran Islam
“Orang kafir nih @MUIPusat? Kalau memang teroris itu bukan Islam, mestinya MUI menjelaskan apa aliran yang dianutnya,” tulis Husin Alwi di akun Twitter-nya, Senin (29/3).
Ia juga meminta lembaga itu agar mengeluarkan fatwa mengenai teroris dan beserta aksi-aksi yang kerap mereka lakukan.
Tak sampai di situ, Husin juga menyebut bahwa para teroris acap kali menunjukkan ciri agama tertentu dalam aksi-aksinya.
“Mereka itu bertakbir “Allahu akbar” dan juga membaca dua kalimat syahadat, syarat wajib menjadi muslim. Apa itu bukan Islam?” tanya Husin Alwi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyebut aksi bom bunuh diri telah membuat ketakutan.
Karena itu, MUI tidak menoleransi tindakan yang dianggap tidak manusiawi tersebut.
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri di Makassar, Tokoh-tokoh ini Disebut Jadi Biangnya
MUI juga berharap kepada masyarakat untuk tidak mengaitkan kejadian ini dengan agama mana pun.
"Di samping itu, MUI juga meminta supaya masalah ini jangan dikait-kaitkan dengan agama dan atau suku tertentu di negeri ini karena, hal demikian akan semakin membuat rumit dan keruhnya suasana," ucap dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News