GenPI.co - Polemik dualisme kepemimpinan Partai Demokrat (PD) kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan versi KLB Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terus memanas.
Hal tersebut terjadi lantaran pemerintah mengizinkan kubu KLB untuk melengkapi berkas yang belum lengkap.
BACA JUGA: Demokrat KLB Bakal Keok, Analisis Kubu AHY Sangat Tajam
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, kubu KLB berpeluang besar memenangkan pengadilan.
"Membaca gelagat pemerintah dengan memberikan waktu kubu KLB melengkapi berkas, ada harapan kubu KLB berhasil mendapatkan pengesahan negara," ujar Dedi kepada GenPI.co, Senin (29/3/2021).
Dedi lantas menyebutkan, polemik yang terjadi akan terus berkepanjangan. Dia bahkan mengatakan kedua kubu akan sulit melakukan rekonsiliasi.
Tidak hanya itu, Dedi membeberkan perpecahan yang terjadi bulan karena perbedaan kepentingan dalam kubu yang sama, melainkan secara terbuka.
"Memang ada upaya sabotase atau kudeta," jelasnya.
Jika pemerintah mengesahkan KLB, menurut Dedi, kubu AHY akan memulai mencari jalan lain agar tetap memiliki partai politik.
Mengenai hal tersebut, Dedi mengakui bahwa AHY sudah berada di jajaran tokoh dengan elektabilitas tinggi.
BACA JUGA: Terkuak, Jumpa Pers Demokrat KLB Ada Sangkut Pautnya dengan PDIP
"Paling mungkin AHY akan mengganti nama Demokrat," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News