Jokowi Layak Gantikan Megawati, Pakar Hukum: Pasti Mau...

07 April 2021 08:25

GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refy Harun blak-blakan mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan senang hati jika didaulat atau ditunjuk menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut diungkapkan Refly Harun dalam kanal YouTube-nya, dirinya cukup yakin Jokowi akan dengan senang hati menjadi Ketum Partai PDIP untuk membangun dinasti politik.

BACA JUGA: Hasil Poling Pengganti Moeldoko Bikin Kaget, Eks Kapolri Terpilih

Pasalnya, Refly Harun menilai, Jokowi saat ini telah membangun dinasti politik melalui anak juga menantunya yang juga kini telah memiliki jabatan strategis di pemerintahan sebagai Kepala Daerah.

"Jokowi pasti mau kalau seandainya didaulat sebagai Ketum PDIP, karena Jokowi sudah membangun dinasti politik. Sudah ada anak dan menantunya yang menjadi kepala daerah, dan barangkali bukan tidak mungkin anak nomor duanya Kaesang akan maju juga dalam Pilkada 2024," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Selasa (6/4).

Refly Harun membeberkan, bahwa saat ini Jokowi sedang memerlukan kendaraan partai politik.

Menurut Refly Harun, dirinya menduga seandainya Jokowi tidak dapat menguasai PDIP, maka tidak menutup kemungkinan dirinya akan mengambil alih atau didaulat menjadi ketua umum atau dewan pembina di Partai lain.

BACA JUGA: Rocky Gerung Mendadak Bongkar Desain Tersembunyi Ali Ngabalin

"Kalau bisa menguasai PDIP ya bagus, tapi kalaupun tidak ya barangkali dia akan mengambil alih atau didapuk menjadi ketum atau dewan pembina partai lain, di mana partai tersebut bisa menjadi backbone, pendukung dari dinasti Presiden Jokowi," beber Refly Harun.

Refly Harun mengungkapkan, jika dugaannya tersebut benar-benar terjadi, maka ini akan menjadi masalah yang secara turun-temurun dilakukan oleh para tokoh nasional Indonesia.

Pengamat politik ini pun lantas menyinggung soal sikap presiden RI sebelumnya yang juga diketahui, hingga saat ini masih terlibat dan berbasah-basah di dunia politik. Salah satunya Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Itulah yang terjadi dengan SBY yang mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat setelah tidak lagi menjadi presiden hingga 2020, yang kemudian diberikan kepada putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," jelasnya.

Selain PDIP dan Demokrat, Refly Harun juga menyebut bahwa Ketum NasDem mungkin akan mengalami dilema yang serupa, karena NasDem saat ini dinilai sebagai partai keluarga sama halnya dengan Prabowo Subianto dengan Partai Gerindra-nya.

"Hanya PKS, PAN, dan Golkar yang barangkali bisa melihat bahwa kepemimpinan partai politik tidak harus dari satu keluarga," pungkas Refly Harun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co