GenPI.co - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap merespons pernyataan duka dari KSP Moeldoko kepada warga terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Pasalnya, dalam ucapan tersebut, Moeldoko mengklaim dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
BACA JUGA: Yasonna Laoly Dituding Bertemu Moeldoko, Responsnya Begini...
Bagi Yan Harahap, keputusan Kemenkum HAM yang menolak kepengurusan Demokrat versi KLB sudah jelas dan sah.
Akan tetapi, Yan Harahap tak habis pikir mengapa Moeldoko masih mengakui dirinya sebagai Ketum Demokrat.
“Kelakuan Moeldoko nyata-nyata ‘melawan’ keputusan pemerintah,” kata Yan Harahap seperti dikutip GenPI.co dari Twitter-nya pada Rabu (7/4).
Yan Harahap lantas mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo ketika melihat kelakuan anak buahnya tersebut.
“Apa Jokowi akan tetap biarkan perilaku ‘begal’ seperti ini?” katanya.
Sebelumnya, Yan Harahap terang-terangan menyebut pencatutan diri sebagai Ketum Demokrat sebagai tindakan yang mengindikasikan Moeldoko telah putus urat malunya.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena halusinasi akut.
BACA JUGA: Ucapan Duka Cita Moeldoko ke NTT, Jabatannya Bikin Nyengir
Diketahui, dalam rilis pers yang diterima GenPI.co dari jubir Partai Demokrat versi KLB Muhammad Rahmad, Moeldoko mengucapkan duka bagi warga NTT dan NTB selaku Ketua Umum Partai Demokrat.
“Saya Dr Moeldoko Ketua Umum DPP Partai Demokrat beserta keluarga besar PD di seluruh tanah air menyampaikan duka cita mendalam kepada saudara-saudara kami di NTT dan NTB yang ditimpa musibah bencana alam,” tulis Moeldoko. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News