Ahli Hukum Beber Fakta Mengejutkan, Munarman Eks FPI Jadi Target

08 April 2021 06:35

GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut angkat suara terkait temuan benda mencurigakan yang bertuliskan FPI Munarman yang ditemukan di Depok pada Minggu, 4 April 2021 malam.

Benda bertuliskan FPI Munarman pertama kali diketahui oleh seorang pedagang buah.

BACA JUGA: Pengakuan Terduga Teroris Ini Mengejutkan, Eks Pentolan FPI Kaget

Merasa curiga dan aneh dengan temuan tersebut, pedagang buah tersbut lantas melaporkannya kepada ketua RT yang akhirnya dilanjutkan pada polisi setempat.

Hingga saat berita ini dibuat, pihak kepolisian belum menyampaikan keterangan apapun berkaitan dengan hal tersebut.

Namun, berdasarkan informasi terakhir diketahui bahwa benda mencurigakan tersebut saat ini tengah diselidiki dan diperiksa oleh tim penjinak bom Satuan Gegana Brimob.

Merespons hal itu, Refly Harun mengaku bahwa dirinya merasa prihatin pada mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman yang terus menerus diserang dan dikaitkan dengan isu terorisme.

BACA JUGA: Mendadak Menteri Gus Yaqut Beri Peringatan Seluruh Mubalig, Tegas

Hal tersebut terungkap dalam video yang diunggah di akun YouTube Refly Harun. 

"Cukup prihatinlah, kasihan ya, Munarman sepertinya menjadi target untuk di teroriskan," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Rabu (7/4).

Sebelumnya, Munarman telah memberikan tanggapan soal temuan benda aneh yang menuliskan nama dirinya.

Munarman mengatakan bahwa orang yang hendak melakukan teror tapi menuliskan namanya sendiri itu merupakan tindakan bodoh.

Sehingga, Ia menilai bahwa temuan benda mencurigakan tersebut justru sengaja dipertontonkan kepada rakyat di Indonesia.

"G***ok sekali kalau ada orang mau menteror lalu menuliskan namanya sendiri. Ketololan macam apa lagi yang dipertontonkan kepada rakyat di negeri ini," jelas Munarman.

Munarman pun dengan tegas mengatakan, bahwa temuan benda mencurigakan yang menuliskan nama dirinya tersebut merupakan sebuah fitnah.

Salah satu tim kuasa hukum Habib Rizieq ini pun lantas meminta pihak yang melakukan hal tersebut untuk berhenti melakukan fitnah kepada orang lain.

"Sudahlah, berhenti memfitnah orang, pertanggungjawabkan saja pembantaian 6 orang yang dibunuh di KM 50. Ini nanti di akhirat akan jadi persoalan besar bagi para pembunuhnya," ungkap Munarman.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co