GenPI.co - Ahli hukum tata negara Refly Harun memprediksi soal lengsernya Megawati Soekarnoputri dari kursi Ketua Umum PDIP.
Refly kembali mempertanyakan eksistensi PDIP setelah Megawati turun takhta.
BACA JUGA: Di Depan Refly Harun, Munarman Beber Hal Penting Soal Sidang HRS
Terutama soal pergantian kepemimpinan yang sering kali menjawab awal mula gejolak panas antarkader.
“Katakanlah Megawati mengangkat satu orang, barang kali tidak terjadi gonjang-ganjing,” kata Refly Harun seperti dikutip GenPI.co dari kanal YouTube-nya pada Kamis (8/4).
Akan tetapi, jika Megawati tidak menunjuk satu orang, hasilnya bisa berubah dari yang diperkirakan.
Sebab, bagi Refly, membiarkan arus internal untuk berkompetisi berpotensi besar menimbulkan kegaduhan.
BACA JUGA: Refly Harun Skakmat Moeldoko, Teriakannya Keras Dibabat Habis
“Namun, jika yang diangkat Mega ini juga ternyata tidak jadi terpilih, ini juga bisa terjadi gonjang-ganjing,” katanya.
Menurut Refly, opsi-opsi tersebut memiliki peluang yang sama besar untuk menimbulkan kegaduhan.
Refly lantas memberi contoh kasus Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap punya kekuatan besar di Demokrat.
Akan tetapi, pada 2010, Andi Mallarangeng yang menjadi pilihannya gagal menjadi ketum.
Begitu pula, pada pilihan kedua, yakni Marzuki Alie yang juga gagal menjadi pemenang.
“Malah Anas Urbaningrum yang terpilih meski pada akhirnya terjebak korupsi,” katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News