Analisis Mengagetkan, Habib Rizieq Dijebak dan Ditindak

14 April 2021 15:20

GenPI.co - Ada analisis mendebarkan yang ditebar Abdullah Hehamahua. Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI itu menilai Habib Rizieq dijebak.

Ada pembiaran yang dilakukan. Dan setelahnya, Habib Rizieq ditindak. Nama Ahok dan 9 naga ikut disebut di dalamnya.

Benang merah pertama adalah rentetan peristiwa yang dilatari kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub DKI 2027 lalu.

“Kenapa? Karena 2017, teori apa pun di dunia, Ahok harus menang jadi Gubernur DKI,” katanya. Abdullah menyebut bahkan saat itu Ahok mendapat dukungan dari presiden dan kabinet.

“Juga didukung 9 naga. Partai-partai termasuk partai islam PPP dukung Ahok,” sambungnya. Akan tetapi, faktanya kemudian adalah Ahok ternyata kalah.

Anies Baswedan pun melenggang menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Salah satu faktor penentu kemenangan Anies, kata Abdullah, tidak lain adalah campur tangan Rizieq Shihab dengan gerakan massifnya.

“Kenapa? karena HRS dengan 212 turun ke masjid-masjid, musola. Ini adalah dendam kesumat dari para taipan dan partai besar. Karena itu diproses (kasus) seperti itu,” klaim Abdullah.

Abdullah Hehamahua juga melihat ada keterkaitan kasus Habib Rizieq Shihab dengan penembakan laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Benang merahnya adalah, tidak lain adanya dendam politik sekelompok orang terhadap Rizieq Shihab.

Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI ini mengawali ceritanya saat bertemua Rizieq Shihab di Mekkah saat menjalankan ibadah umrah.

Demikian disampaikan Abdullah Hehamahua dalam video yang diunggah akun Ustadz Demokrasi, Selasa (13/4/2021)..

“Dia (HRS) perlihatkan kepada kami bagaimana keterangan imigrasi Arab Saudi mereka dapat tekanan dari pemerintah Indonesia agar HRS tidak bisa keluar dari Arab Saudi. Itu keterangan imigrasi Arab Saudi,” ungkap Abdullah.

Abdullah juga menyebut bahwa saat itu pemerintah Malaysia sudah meminta HRS tinggal di Negeri Jiran saja.

Akan tetapi, hal itu tidak bisa dilakukan karena memang HRS tidak bisa keluar dari Arab Saudi. “Kenapa tiba-tiba 2020 pemerintah seperti welcome untuk HRS dan diumumkan?” heran dia.

Dengan demikian, sambungnya, pemerintah sejatinya sudah mengetahui bahwa Rizieq Shihab akan kembali pulang ke Indonesia.
Gerakan HRS dan 212

“Kenapa tidak diantisipasi? Seakan-akan dijebak, dibiarkan, kemudian ditindak dengan alasan (melanggar) prokes. Maka kemudian dikenakan denda Rp50 juta, cash,” ujar Abdullah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co