GenPI.co - Ada sinyal menakutkan yang dikirim Gatot Nurmantyo cs. Pesannya bisa bikin jantungan. Tokoh top ini pun mencoba menganalisisnya.
Analisis ini muncul setelah muncul gerakan vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (14/4).
Sejumlah politisi, baik dari kelompok oposisi mau pun dari lingkar pemerintah, berbondong-bondong divaksin.
BACA JUGA: 3 Shio Mujur, Besok Nasibnya Dikelilingi Hoki
Dari mulai anggota Komisi IX DPR, pimpinan DPR, hingga tokoh politik seperti Aburizal Bakrie, Sudi Silalahi hingga Gatot Nurmantyo, datang ke RSPAD Gatot Subroto untuk diambil sampel darah.
Bagi ahli filsafat Rocky Gerung, peristiwa ini menarik perhatian. Sebab kini seolah ada dua versi vaksin yang beredar di Indonesia.
“Mbalelonya tokoh politik ini sinyal tidak percaya kebijakan pemerintah. Jadi sebetulnya dia mau bilang stop vaksinasi, pakai vaksin nusantara,” ucap Rocky Gerung.
Analisis hasil wawancara yang dipandu wartawan senior Hersubeno Arief ini kemudian diunggah di akun YouTube, Rocky Gerung Official.
Secara teknis vaksin nusantara memang masih problematis baik secara metode, mau pun perizinan. Pemerintah pun belum memberi restu.
“Ini menarik. Ada dua vaksin. Vaksin oligarki dan vaksin oposisi nih,” tambah Rocky Gerung.
Saat muncul dua vaksin, langkah para politisi yang mengantre justru banyak. Semuanya punya kekuatan politik.
BACA JUGA: Zodiak Kuat Begituan, Pasangan Pasti Ngos-ngosan
Bagi Rocky Gerung, ini mengindikasikan adanya sesuatu. “Terlihat bahwa ada semacam pemberontakan diam-diam untuk tidak menerima vaksin lain selain vaksin nusantara,” tegasnya.
Untuk urusan ini, Rocky menilai Indonesia perlu mandiri di dalam riset tentang vaksin. Saat ada penerimaan terhadap vaksin Nusantara, perlawanan pun muncul.
Apalagi vaksin itu diuji dalam ruang sosiologis dan ekologi komunitas sendiri. "Ada semacam perlawanan politik. Kok tokoh-tokoh politik pamer. Sama dulu istana Kami Pancasila. Sekarang Kami Vaksin Nusantara,” ulasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News