GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan angkat suara terkait hasil survei yang menempatkan istri Presiden Joko Widodo, Iriana Jokowi sebagai salah satu kandidat calon presiden terkuat dari kalangan perempuan.
Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam video berjudul "Skenario Jokowi. Jika Gagal 3 Periode, Ajukan Iriana Capres 2024?" yang tayang melalui saluran YouTube-nya.
BACA JUGA: Nasib Moeldoko Di Ujung Tanduk, Calon Penggantinya Bikin Kaget
Rocky Gerung pun membandingkan Iriana Jokowi dengan sejumlah istri petinggi negara sebelumnya, seperti mendiang Ani Yudhoyono (Istri SBY) dan Hasri Ainun Besari (Istri BJ Habibie).
Bahkan, Rocky Gerung juga membandingkan peranan Iriana Jokowi dengan Hillary Clinton dan Michele Obama.
Namun, sebelum membandingkan, Rocky Gerung membahas soal hasil survei yang seolah seperti ludruk atau hiburan, bisa dipesan untuk tujuan tertentu.
"Saya percaya ludruk itu. Mungkin itu survei berbasis metodologi ludruk dan margin of error 100. Tapi itulah reaksi dari publik karena orang berpikir gampang nyalonin jadi presiden," jelas Rocky Gerung, Sabtu (17/4).
BACA JUGA: Pernyataan Keras Pentolan PA 212 Mengejutkan, Bikin Habib Rizieq
"Jokowi yang bilang IP-nya nggak sampai 2 bisa jadi presiden, dengan kemampuan seadanya bisa membangunkan fanatisme," lanjutnya.
Mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia ini menilai, hasil pencalonan barangkali bukan didasarkan pada kapasitas seseorang, tetapi hasil survei yang ada.
"Survei bisa disewa. Jadi politik Indonesia masuk ke peludrukan. Kita bisa pesan cerita," tegas Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian menyebut Iriana Jokowi mungkin seorang yang baik. Namun, dia tidak pernah muncul di publik untuk memberikan satu pernyataan.
"Biasanya first lady punya kantornya sendiri yang mengolah wilayah culture kebudayaan, peran perempuan," terang Rocky Gerung.
"Kita bayangin sikap Hillary Clinton soal isu lingkungan di Amerika. Demikian Michele Obama dengan family value. Bahkan Melania Trump terlibat, memperbanyak percakapan di medsos tentang suaminya," sambungnya.
Sementara itu, Rocky Gerung juga menyoroti sejumlah istri presiden Indonesia terdahulu seperti Ani Yudhoyono, Tien Soeharto, Ainun, dan Sinta Nuriyah (istri Gus Dur).
"Iriana Jokowi kita nggak pernah dengar. Ibu Tien (Istri Soeharto) aktif melakukan pembinaan yang disebut dharma pertiwi, ibu kabinet dalam urusan kebudayaan," kata Rocky Gerung.
"Ibu Ainun Habibie scientis jadi dia dengan sendirinya. Ani Yudhoyono juga ambil isu lingkungan terus menerus. Istri Gus Dur sangat aktif kesetaraan gender ceramah di mana-mana," bebernya.
Rocky Gerung mengklaim mungkin hal itu yang diinginkan orang. Dia mengurai beberapa kemungkinan kenapa Iriana Jokowi tidak seperti itu.
"Nah, ibu Iriana Jokowi mungkin timnya nggak kasih kegiatan, sehingga tiba-tiba menganggap nggak dikenal, nggak disorot, kalau begitu langsung menyalonkan diri," jelas Rocky Gerung.
"Atau ada tim yang melihat Iriana Jokowi tidak disorot, ujug-ujug memilih Iriana Jokowi untuk disurvei. Soal-soal semacam ini mengingatkan kita, politik Indonesia tidak punya kapasitas menghasilkan percakapan publik. Ini soalnya," tambahnya.
Sebelumnya, survei tersebut dirilis oleh Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM). Survei dilakukan mulai 26 Maret sampai 8 April 2021.
Direktur Eksekutif LPMM, Daniel Zafnat Paneah menjelaskan mengapa sosok Iriana Jokowi bisa menjadi kandidat kuat capres.
Rupanya, itu merupakan pilihan saat responden disuguhkan simulasi tokoh wanita nasional yang dianggap layak untuk dipilih bila Pilpres digelar hari ini.
"Nama Iriana Jokowi menjadi pilihan responden dengan tingkat keterpilihan 17,7 persen. Iriana menempati urutan kedua setelah Puan Maharani dengan 20,8 persen," kata Daniel Zafnat, Kamis (15/4).
Mengikuti nama Iriana, ada sosok Sri Mulyani dengan 15,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 14,6 persen, Tri Rismaharini 11,8 persen, dan Grace Natalie 5,2 persen.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News