GenPI.co - Isu reshuffle yang kembali mencuat membuat Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto menyoroti komposisi kabinet Indonesia Maju.
Dia menilaii akomodasi politik dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah hal yang sangat menonjol dalam reshuffle tersebut.
BACA JUGA: Perancang Logo Partai Demokrat Tebar Ancaman, SBY Dalam Bahaya
Bahkan, menurut Arif, pada masa awal pembentukan kabinet, masing-masing parpol berusaha untuk memberi tekanan kepada presiden untuk memberikan sebanyak mungkin nama dari pihak mereka.
“Akan tetapi, apabila nama-nama tersebut tidak terakomodasi, mereka akan melakukan manuver politik yang sebenarnya memperlemah soliditas pemerintahan. Tidak semata-mata soliditas koalisi saja,” ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis (15/4)
Arif juga menilai bahwa ada pertimbangan politik yang lebih kuat. Contohnya seperti mengganti Mantan Menparekraf Wishnutama dengan memasukkan Sandiaga Uno.
“Pada situasi pandemi semacam ini Menparekraf tidak punya banyak ruang gerak. Saya pikir ini tidak lebih dari pertimbangan akomodasi politik daripada meningkatkan kinerja pemerintahan,” kata Arif.
BACA JUGA: Pantas Saja Reshuffle, Ternyata Pemerintahan Jokowi itu...
Demikian pula, menurutnya, beberapa menteri lain yang dimasukkan oleh Jokowi sedikit sekali dari seorang profesional.
Sebaliknya, kabinet justru diisi oleh orang-orang partai yang bisa mengakomodasi koalisi.
“Jadi kita sebenarnya tidak bisa meletakkan orang seperti Erick Thohir, Nadiem Makarim, atau bahkan Sandi Uno. Mereka bukan profesional, mereka pengusaha. Bahkan termasuk Bahlil” tegas Arif.(*)
BACA JUGA: Trah Soekarno Ambyar, Restu Megawati Mungkin untuk Orang ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News