GenPI.co - Kuasa Hukum Marissya Icha, Ahmad Ramzy, menyebut Medina Zein tak kunjung memenuhi panggilan penyidik.
Padahal, berkas laporan dugaan pencemaran nama baik dari Marissya sudah dinyatakan P21 sejak 11 April 2022.
"Sudah dua kali dipanggil, tetapi selalu mangkir," kata Ramzy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (6/7).
Ramzy juga menyoroti alasan pihak Medina Zein yang mengaku sakit saat diminta memenuhi panggilan kepolisian.
Terkait hal tersebut, Ramzy pun meminta polisi melakukan tes kesehatan terhadap mantan bos kosmetik itu.
"Sebelum penyidik melimpahkan ke kejaksaan, biasanya penyidik akan melakukan cek kesehatan. Nanti kami buktikan, apakah benar-benar sakit atau tidak," ucap dia.
Apabila alasan tersebut tidak benar, penyidik akan melakukan penjemputan paksa terhadap Medina Zein.
Pihak Marissya Icha bahkan menyebut tim kepolisian sudah melakukan pencarian terhadap istri Lukman Azhari tersebut.
"Katanya, tim sedang melakukan pencarian. Kan, MZ (Medina Zein, red) sejauh ini belum diketahui keberadaannya," tutur Ramzy.
Dia berharap Medina Zein bisa segera dijemput dan proses hukum terkait laporan Marissya bisa segera berjalan.
"Supaya bisa segera dihadapkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan bisa disidangkan," jelas Ramzy.
Seperti diketahui, Marissya Icha melaporkan Medina Zein ke Polda Metro Jaya pada September 2021 atas dugaan pencemaran nama baik.
Atas laporan Marissya Icha, Medina Zein resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Desember 2021.
Medina pun disangkakan telah melanggar Pasal 27 ayat (3) UU ITE serta Pasal 310 dan 311 KUHP.
Sebelumnya, Medina Zein juga terseret kasus dugaan pengancaman yang dilayangkan Uci Flowdea.
Medina Zein resmi ditetapkan tersangka atas kasus tersebut pada 15 Maret 2022. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News