GenPI.co - Tokyo yang merupakan tuan rumah Olimpiade Musim Panas, bersiap menghadapi badai yang mulai mengganggu jadwal kompetisi pekan ini.
Akan tetapi, para peselancar telah mengantisipasi cuaca yang lebih buruk dengan tenang.
Dilansir dari Reuters, Minggu (25/7), badai tropis Nepartak tampaknya tidak akan membahayakan ibu kota Jepang itu.
Pasalnya, diperkirakan akan melemah pada saat badai tersebut melanda Tokyo pada Selasa (27/7)
Namun, kemungkinan hujan dan angin akan mengikuti panas yang hebat.
Kondisi itu, yang mana juga menyebabkan seorang pemanah Olimpiade jatuh pingsan dan para pemain skateboard mengeluhkan kondisi yang tak tertahankan pada pukul 9 pagi, Minggu (25/7).
Panas terik di bulan Juli di Tokyo dengan suhu tinggi menyentuh 35 derajat celcius yang berpadu dengan suhu lembab .
Alhasil,mendorong penyelenggara untuk memindahkan acara maraton ke utara Jepang ke Hokkaido.
"Akan ada beberapa olahraga yang terkena dampak cuaca," kata Direktur Olahraga Olimpiade Tokyo 2020, Mikako Kotani.
"Kami sedang berdiskusi dengan federasi internasional jika mereka mengusulkan untuk mengubah jadwal, kami akan mempertimbangkan opsi itu," tambahnya.
Direktur Olahraga Komite Olimpiade Internasional (IOC) Kit McConnell, mengatakan angin akan menjadi masalah yang dibawa badai itu.
"Terkadang angin tidak cukup untuk berlayar dan mengganggu untuk mendayung," katanya.
Nepartak, badai tropis yang saat ini ada di Pasifik, menuju barat laut ke Iwaki, sekitar 200 km dari Tokyo.
Badan Meteorologi Jepang memperkirakan 80 persen kemungkinan hujan pada hari Selasa (27/7) dengan angin yang agak kencang.
Kondisi itu menurunkan suhu tinggi hingga 27 derajat celcius, yang tadinya diperkirakan 32 derajat celcius.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News