GenPI.co - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menjadi biang keladi dari kegagalan China dalam meraih gelar juara umum Olimpiade Tokyo 2020.
Namun tidak hanya Greysia Polii/Apriyani Rahayu seorang, terdapat tiga wakil bulu tangkis lainnya yang juga menjadi biang keladi kegagalan China meraih gelar juara umum Olimpiade Tokyo 2020.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa ajang Olimpiade Tokyo 2020 telah resmi selesai pada hari Minggu (8/8) kemarin.
Dalam ajang tersebut, Amerika Serikat keluar sebagai juara umumnya dengan mengoleksi 39 medali emas, 41 perak, dan 33 perunggu.
Sedangkan China keluar sebagai runner-up atau terbaik kedua, dengan raihan 38 medali emas, 32 perak, dan 18 perunggu.
Tentu saja ini menjadi sorotan, karena sejatinya China memiliki potensi untuk keluar sebagai juara umum Olimpiade Tokyo 2020.
Terlebih China beberapa hari sebelumnya sempat unggul dalam perolehan medali emas dari Amerika Serikat.
Banyak faktor yang membuat China kalah dua medali emas dari Amerika Serikat yang keluar menjadi juara umum Olimpiade Tokyo 2020.
Salah satunya datang dari sektor bulu tangkis, di mana terdapat tiga wakilnya yang hanya mampu meraih medali perak.
Salah satu wakilnya tersebut datang dari sektor ganda putri China, yakni Chen Quingchen/Jia Yifan yang dikalahkan oleh Greysia/Apriyani di partai final.
Lalu ada pula Viktor Axelsen, tunggal putra Denmark yang turut mengalahkan wakil China, Chen Long, di babak final.
Dan terakhir ada ganda putra China, Li Junhui/Liu Yuchen, yang dikalahkan oleh wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-lin di partai final.
Andaikan ketiga partai tersebut berhasil dimenangkan oleh China, maka sudah dipastikan mereka keluar sebagai juara umum Olimpiade Tokyo 2020 dengan raihan 41 medali emas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News