GenPI.co - Berikut adalah kisah Wahyana, Guru SMP Gunungkidul ini didapuk menjadi wasit di Olimpiade Tokyo 2020.
Wahyana adalah seorang guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 4 Patuk Gunungkidul, namun bukan sekedar guru, ada profesi lain yang digelutinya.
Pria yang akrab dipanggil Pak Yana ini diketahui juga berstatus sebagai wasit bulu tangkis bersertifikasi Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF).
Berawal dari tuntutan ekonomi, Wahyana mulai terjun ke dunia perwasitan bulu tangkis sejak tahun 1995.
Melalui wawancara Dirjen GTK, Iwan Syahril dalam Sapa GTK 9: Dari Guru Sampai Menjadi Wasit Badminton Olimpiade Tokyo 2020, Wahyana menuturkan jika ia memulai karir megah perwasitannya dari menjadi hakim garis.
Berawal dari hakim garis di kejuaraan bulu tangkis Kabupaten Sleman, pria kelahiran tahun 1967 ini pun lolos seleksi wasit di tahun 2000.
Sejak itu, karier Wahyana semakin meningkat, disertai dukungan Persatuan Bulu tangkis Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tahun 2005, Wahyana berhasil lulus lisensi Nasional B, kemudian lulus ujian Nasional A bertepatan dengan Indonesian Open 2006.
Setelah lulus Nasional A, Wahyana mendapat kesempatan untuk mengikuti ujian Asia Accreditation di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pada tahun 2008, Wahyana lulus ujian Asia Certification di Johor Baru, Malaysia sekaligus mendapatkan lisensi wasit tertinggi di Asia.
Kariernya pun semakin cemerlang, kemudian Wahyana mengikuti ujian BWF Accreditation di Chiba, Jepang pada tahun 2012 dan berhasil menjadi bagian dari 12 peserta yang lolos.
Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Keolahragaan (PJOK) ini pun mengikuti ujian BWF Certification di Thomas dan Uber Cup 2016, China.
Resmi menjadi wasit dengan status BWF Certificated, Wahyana pun menjadi bagian dari Olimpiade Tokyo 2020.
Dirinya pun sukses memimpin pertandingan bulu tangkis partai final nomor tunggal putri antara wakil Tai Tzu Ying (Taiwan) melawan Chen Yufei (China), Minggu (1/8) lalu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News