Peraih Medali Perak Olimpiade Pakai Doping, Inggris Bakal Merana

GenPI.co - Sprinter asal Inggris Chijindu Ujah, atau akrab disapa CJ Ujah menyatakan bahwa terkejut atas hasil tes positif doping yang menimpanya.

Alhasil, Inggris terancam kehilangan medali perak Olimpiade Tokyo 2020 mereka dalam nomor estafet 4x100m putra.

Atlet berusia 27 tahun tersebut sudah diskors untuk sementara waktu setelah hasil tesnya menunjukkan adanya indikasi penggunaan zat-zat terlarang.

BACA JUGA:  Malaysia Punya Wonderkid, Siap Kejutkan Olimpiade Paris 2024

“Yang jelas, saya tidak berbuat curang," kata Ujah dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari antara, Minggu (15/8).

Dia menjelaskan, heran dengan hasil tes itu karena tidak pernah menggunakan doping

BACA JUGA:  Tua-tua Keladi, Hendra/Ahsan Siap Tampil di Olimpiade Paris 2024

"Saya tidak pernah, dan tidak akan pernah secara sadar menggunakan zat terlarang," katanya.

Kamis (12/8) lalu, Ujah mendapati kabar berupa temuan zat terlarang atau Adverse Analytical Finding (AAF) dari tes yang dia lakukan selama Olimpiade Tokyo 2020.

BACA JUGA:  Windy Cantika Bisa Ganti Medali Perak, Lifter China Pakai Doping

Hasil tesnya menunjukkan adanya indikasi atas penggunaan zat ostarine pembentuk otot dan S-23.

Sementara itu, rekan-rekan setim estafet Ujah, yakni Zharnel Hughes, Richard Kilty dan Nethaneel Mitchell-Blake juga terancam dicabut medalinya di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Hal itu tak lepas usai Ujah terkonfirmasi positif atas penggunaan doping.

"Saya benar-benar terkejut dan merasa hancur dengan adanya berita ini. Saya mencintai olahraga saya dan sadar akan tanggung jawab baik sebagai atlet maupun sebagai rekan setim,” tulis Ujah.

Untuk itu, dia menghormati seluruh proses formal, dan tidak akan membuat komentar lebih lanjut hingga tiba waktu yang tepat untuk melakukannya.(*)