Terlibat Match Fixing, 6 Pemain IBL Dijatuhkan Sanksi Berat

30 Desember 2021 13:00

GenPI.co - Sebanyak 6 pemain IBL dijatuhkan sanksi berat. Sanksi itu dijatuhkan lantaran mereka terlibat match fixing.

Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, membuka semuanya.

Lima pemain dari klub Pacific Caesar Surabaya dan satu pemain dari Bali United Basketball turut serta dalam kejadian tersebut.

BACA JUGA:  Atlet IBL Makin Dekat dengan Penggemarnya

Nama pemain dari Pacific Caesar Surabaya adalah Aga Siedartha, Arisanda, Gabriel Senduk, Yoseph Wijaya, dan Aziz Wardhana.

Sedangkan dari Bali United Basketball, satu nama tersebut adalah Yerikho Tuasela.

BACA JUGA:  Dewa United Surabaya Siap Hadapi IBL 2022 dengan 3 MVP

“Semua pemain yang terlibat kita berikan sanksi larangan bermain seumur hidup dan denda materi sejumlah 100 juta rupiah,” tutur Junas dalam konferensi pers Rabu (29/12).

Sedangkan dari Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi), sanksi yang dijatuhkan sedikit berbeda.

BACA JUGA:  IBL Mulai Bergulir, Catat Tanggalnya!

“Kepala pelakunya kita berikan sanksi larangan empat tahun, dan pelaku dengan keterlibatan paling kecil terkena larangan satu tahun,” ujar Ketua Bidang Etik Perbasi, Charles Bronson.

Artinya, para pelaku tidak bisa lagi turut serta dalam seluruh aktivitas yang dilakukan oleh IBL selamanya, entah sebagai pemain maupun bagian kepelatihan dan pengurus.

Sedangkan secara nasional, para pelaku tidak bisa turut serta dalam kegiatan bola basket Indonesia hingga sanksi larangan sampai waktu yang telah ditentukan yaitu antara satu sampai empat tahun itu terlewati.

“Kejadian ini murni dilakukan oleh individu tertentu, tidak ada sangkut pautnya dengan klub, staf, ataupun liga,” tegas Junas. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co