Timnas Indonesia Mundur dari Piala AFF U-23, Laos Pasrah

11 Februari 2022 12:57

GenPI.co - Di saat Timnas Indonesia dipastikan mundur dari ajang Piala AFF U-23, Laos malah pasrah kalah duluan.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa Timnas Indonesia dipastikan mundur dari ajang Piala AFF U-23 yang akan berlangsung pada tanggal 14 Februari 2022 esok.

Pembatalan Timnas Indonesia tak lepas dari banyaknya pemain inti yang terkena covid-19. Total ada tujuh pemain yang positif, dan empat lainnya harus menunggu inkubasi karena sekamar dengan tujuh pemain tersebut.

BACA JUGA:  PSTI Sebut Pemain Kunci Timnas di Piala AFF U23, Siapa Dia?

Tujuh pemain itu adalah Ronaldo Joybera R Junior, Muhammad Ferrari, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriyadi.

Selain itu, ada empat pemain yang menunggu masa inkubasi karena satu kamar dengan mereka yang terpapar covid-19. Mereka adalah Alfeandra Dewangga, Genta Alparedo, Muhammad Kanu Helmiawan, dan Marcelino Ferdinan.

BACA JUGA:  Shin Tae Yong: Bongkar Tabir Baru, Timnas U23 dalam Bahaya

Kemudian ada tiga pemain yang mengalami cedera, yakni Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, dan Muhammad Iqbal. Tiga pemain itu mengalami cedera saat memperkuat klubnya masing-masing di BRI Liga 1. Beberapa pemain itu saat ini sedang dalam masa pemulihan.

Namun di saat Timnas Indonesia menyatakan mundur, pelatih Laos U-23, Michael Weiss secara mengejutkan mengaku timnya pasrah di ajang Piala AFF U-23 2022.

BACA JUGA:  Jordi Amat Bela Timnas Indonesia, Media Spanyol Heboh

Michael Weiss merupakan pelatih asal Jerman yang didapuk untuk memimpin timnas Laos U-23 di Piala AFF U-23 2022, yang seharusnya berada di grup yang sama dengan Timnas Indonesia andaikan tidak batal bermain.

Baru-baru ini, Weiss melontarkan pernyataan yang cukup membuat banyak orang terperangah yakni dirinya tidak keberatan jika Laos kalah, padahal belum bertanding sama sekali.

Pernyataan tersebut diungkapkannya dalam video yang diunggah di kanal Lao Football Federation Official pada Rabu (9/2).

Namun, kalah yang dimaksud Weiss ternyata memiliki syarat yakni permainan harus tetap atraktif.

"Saya ingin menunjukkan sesuatu yang berbeda. Saya ingin menghibur para penonton. Saya megucapkan tidak apa kalah, tapi bisa menghibur," ujar Weiss.

Usut punya usut, hal ini diutarakannya untuk memacu semangat dan kepercayaan diri anak-anak didiknya.

"Saya meminta pemain untuk percaya diri dan bisa membuat peluang emas," kata Weiss.

Lebih lanjut, Weiss juga menjelaskan bahwa dirinya ingin membawa Laos ke level berbeda, tetapi tidak menampik dirinya membutuhkan waktu panjang untuk sampai ke titik tersebut.

Oleh karena itu, perubahan yang dilakukan harus dimulai secara perlahan dengan menaikan kepercayaan diri dan semangat juang para pemainnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co