Nasser Al-Khelaifi, Bos PSG yang Ngamuk Usai Dibantai Real Madrid

11 Maret 2022 09:57

GenPI.co - Mengenal sosok Nasser Al-Khelaifi, yakni bos Paris Saint-Germain (PSG) yang ngamuk usai timnya dibantai Real Madrid.

Seperti diketahui, PSG harus menelan pil pahit saat kalah 1-3 atas Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2021/2022 pada Kamis (10/3) dini hari WIB.

Bermain di Santiago Bernabeu, sejatinya PSG datang dalam kondisi lebih diuntungkan setelah mengantongi kemenangan 1-0 di leg pertama atas Real Madrid.

BACA JUGA:  Bos PSG Terancam Penjara, Lionel Messi Merapat ke Barcelona

Apalagi, PSG juga berhasil mencetak gol perdana melalui Kylian Mbappe pada menit ke-39.

Namun, harapan yang semakin tinggi tersebut mendadak hancur setelah Real Madrid berhasil bangkit di babak kedua.

BACA JUGA:  Real Madrid Menggila, PSG Tak Berdaya di Santiago Bernabeu

Secara mengejutkan, Karim Benzema mencetak hattrick secara berturut-turut pada menit ke-61. 76 dan 78 sekaligus menyingkirkan PSG dari Liga Champions 2021/2022.

Alhasil, kondisi tersebut membuat Nasser Al-Khelaifi ngamuk terhadap wasit hingga mengancam membunuh salah satu ofisial Real Madrid, seperti dilansir dari Top Mercato.

BACA JUGA:  Karim Benzema Hattrick, Real Madrid Bantai PSG 3-1

Murkanya bos PSG tersebut disinyalir lantaran menurutnya, gol pertama Benzema terjadi karena melakukan pelanggaran terhadap Gianluigi Donnarumma yang mendapat backpass dari pemain PSG.

Berdasarkan laporan Diario AS pada Kamis (10/3), bos PSG tersebut telah menuntut agar karyawan menghapus rekaman saat dirinya mengamuk.

"Menurut Javier Herraez dari Cadena SER, bos PSG telah menuntut agar karyawan tersebut menghapus rekaman itu [rekaman Al-Khelaifi ngamuk]," tulis laporan Diario AS.

"Didampingi oleh Direktur Olahraga, Leonardo, Herraez membenarkan bahwa Al-Khelaifi terdengar berteriak, 'Aku akan membunuhmu'," tutupnya.

Nasser Al-Khelaif sendiri merupakan mantan atlet tenis profesional, di mana rekam jejaknya tercatat dalam situs web Association of Tennis Professionals (ATP) dan International Tennis Federation (ITF).

Al-Khelaif lahir di Doha, Qatar, pada 12 November 1973 dan menempuh pendidikan di Qatar University dan University of Piraeus.

Pada 2011, Al-Khelaif menjadi chairman perusahaan bernama Qatar Sports Investments (QSi) yang kemudian mengakuisisi PSG.

Pada awalnya, Al-Khelaif menjabat sebagai CEO klub dan ketua dewan direksi, lalu diangkat menjadi presiden klub pada Oktober 2011.

Dengan dukungan dari QSi, PSG pun menjelma menjadi salah satu klub terkaya di Eropa yang mampu membangun tim bertabur bintang.

Zlatan Ibrahimovic, Dani Alves, Marco Verratti, Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, Neymar, dan Kylian Mbappe merupakan beberapa nama yang membuat PSG semakin sangar.

Tidak cukup sampai di sana, menjelang awal musim 2021/22, PSG kembali membuat kejutan dengan merekrut Lionel Messi, Georginio Wijnaldum, Gianluigi Donnarumma, Achraf Hakimi, bahkan Sergio Ramos.

Dengan skuad bertabur bintang, PSG digadang-gadang akan menjadi kekuatan tak tertandingi.

Namun kenyataannya, uang yang dihamburkan tidak berdampak signifikan pada kualitas permainan PSG yang masih bisa dikalahkan oleh tim-tim papan bawah.

Kembali kepada Al-Khelaif, pria berusia 48 tahun tersebut saat ini juga sedang menghadapi tuduhan terkait kasus suap yang pernah melibatkannya pada dua tahun silam.

Al-Khelaifi diduga telah menyuap eks sekretaris FIFA, Jerome Valcke, agar beIN Sports mendapat hak siar sejumlah ajang bergengsi.

Melansir dari The Sun, Pengadilan Federal Swiss mengajukan banding terkait kasus suap chairman beIN Sports tersebut, dan memutuskan untuk membuka kembali perkara yang telah ditutup sejak 2020.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co