GenPI.co - Pengamat sepak bola Akmal Marhali mengatakan lolosnya Laos hinnga ke final Piala AFF U-19 tanpa terkalahkan merupakan bukan sebuah keberuntungan.
Menurut dia, catatan manis itu diraih karena pembinaan sepak bola muda yang baik.
"Keberhasilan Laos ke final ialah sejarah kali pertama buat mereka. Namun, itu bukan kebetulan," ujar Akmal kepada GenPI.co, Kamis (14/7).
Akmal menjelaskan prestasi terbaik Laos ialah tiga kali peringkat tiga pada 2002, 2005, dan 2015 Piala AFF.
Dia menyebut keberhasilan melaju ke partai final merupakan gambaran pembinaan usia muda berjalan dengan baik di Laos.
Dia menilai kondisi tersebut seharusnya bisa menjadi fokus Indonesia dalam membangun sepak bola sejak usia muda.
"Itu yang harus menjadi perhatian buat Indonesia agar tidak terlena. Sebab, negara level dua di ASEAN, seperti Laos, Kamboja, dan Timor Leste mulai memberikan perhatian lebih dalam pembinaan usia muda," jelasnya.
Selain itu, Akmal menilai Laos memang fokus membangun pondasi kuat sepak bola dengan melakukan pembinaan yang sistemik.
Menurutnya, hal itu kini malah tidak diperhatikan Indonesia dalam mengembangkan sepak bola mulai dari usia muda.
"Sejauh ini justru terabaikan di sepak bola nasional yang ingin prestasi besar, tetapi mengambil jalan instan," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News