Bongkar Kelemahan Axelsen, Media China Bantu Anthony Ginting

31 Juli 2022 12:20

GenPI.co - Media China, Sohu bongkar kelemahan tunggal putra andalan Denmark, Viktor Axelsen yang mana bisa membantu pemain Indonesia, Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Menjelang bergulirnya Kejuaraan Dunia 2022 di Jepang, 22-28 Agustus 2022, nama Viktor Axelsen masih menduduki daftar teratas sebagai pemain yang paling dijagokan merebut gelar juara.

Hal ini tentu tidak mengherankan, mengingat sepanjang tahun 2022 ini, Viktor Axelsen dapat dikatakan sebagai pemain tunggal putra paling konsisten.

BACA JUGA:  Berpotensi Ketemu Anthony Ginting, Kento Momota Tak Percaya Diri

Sejatinya, sejak meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 pada Agustus 2021, Axelsen menjelma menjadi pemain yang nyaris tak terkalahkan.

Pada tahun ini, Axelsen tercatat hanya menelan sekali kekalahan yakni saat melawan wonderkid India, Lakshya Sen di semifinal German Open 2022.

BACA JUGA:  Kutukan Banting Raket, Anthony Ginting Dibela Legenda Denmark

Sisanya, selain mundur karena cedera, Axelsen selalu keluar sebagai juara pada setiap turnamen BWF World Tour Series yang diikutinya.

Katajaman Viktor Axelsen juga menjadi momok bagi tunggal putra Indonesia, bahkan dua pemain andalan yakni Ginting dan Jonatan belum bisa mengalahkan pemain Denmark tersebut.

BACA JUGA:  Disebut Pemain Penting, Anthony Ginting Dipuji Legenda Denmark

Sejauh ini, capaian terbaik Ginting dan Jonatan hanya bermain cukup menyulitkan dan memaksa Axelsen hingga memainkan rubber game.

Namun, baru-baru ini Sohu menguak beberapa kelemahan Axelsen yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh para pemain lain.

Menurut pengamatan media China tersebut, Axelsen memiliki keuntungan dari postur tubuhnya yang tinggi menjulang sehinga dapat menjangkau seluruh lapangan dengan cepat.

Kendati demikian, postur tubuhnya tersebut juga membuat gerakannya tidak cukup cepat, sehingga untuk mengalahkannya harus bisa memiliki kecepatan yang lebih dibandingkan Axelsen.

"Karena tubuhnya (Viktor Axelsen) yang besar, putaran dan gerakannya relatif lambat," tulis media Sohu.

Selain itu, Sohu juga menilai gaya bermain menyerang lebih cocok diterapkan saat berhadapan dengan Viktor Axelsen.

Hal ini dikarenakan setiap gerakannya membutuhkan energi fisik yang relatif besar, sehingga membuat Axelsen kelelahan menghadapi serangan bisa menjadi jalan keluar, tetapi tentu lawannya membutuhkan stamina dan akurasi yang sangat baik.

Tidak hanya mengungkap kelemahan Axelsen, Sohu juga membeberkan dua pemain yang dianggap menjadi pesaing gelar Juara Dunia 2022 terkuat yakni Lee Zii Jia (Malaysia) dan Loh Kean Yew (Singapura).

Menurut Sohu, kedua pemain tersebut memiliki kelemahan yang serupa yakni kelenturan tubuh yang kuran dan tidak cukup lihai memainkan bola netting.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co