GenPI.co - Tidak akan ada lagi nama Azrul Ananda sebagai presiden dan CEO Persebaya Surabaya.
Azrul resmi mengundurkan diri sebagai orang nomor satu di Persebaya pada Jumat (16/9).
Keputusan itu tidak terlepas dari hasil buruk yang dialami Persebaya pada Liga 1 2022.
Tim berjuluk Green Force tersebut selalu menelan kekalahan dalam tiga laga terakhir, yakni saat melawan Bali United, PSM Makassar, dan Rans Nusantara FC.
Hasil minor tersebut membuat Persebaya duduk di posisi ke-14 klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi sepuluh angka.
Bonek pun sempat marah dan merusak Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, saat Persebaya dikalahkan Rans Nusantara FC dengan skor 1-2, Kamis (15/9).
Azrul mengaku pulang paling akhir setelah kekalahan itu. Dia juga langsung memimpin rapat manajemen.
“Mungkin cara saya kurang disukai atau kurang cocok dengan harapan semua. Oleh karena itu, saya akan mengundurkan diri dari CEO Persebaya," ujar Azrul.
Beberapa Bonek yang datang ke konferensi pers pun menentang keputusan Azrul.
Salah satu Bonek menyebut keputusan Azrul mundur karena kerusuhan di Sidoarjo terlalu dini.
“Kalau Pak Azrul memutuskan mundur, kami sebagian Bonek juga punya tuntutan menolak Azrul mundur," ucap salah satu Bonek.
Akan tetapi, Azrul bersikukuh pada pendiriannya. Dia mengaku sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap performa Persebaya.
Azrul juga memastikan semua tanggungan akan diselesaikan dengan baik hingga akhir musim.
Pria yang karib disapa Aza itu juga berjanji mengawal perjalanan Persebaya sampai penunjukan presiden baru.
"Spiritnya sama bahwa Persebaya harus tetap di Surabaya. Sebisa mungkin stakeholder-nya harus orang Surabaya," kata Azrul.
Keputusan Azrul mundur dari Persebaya membuat banyak Bonek sedih. Hashtag #AzrulStay pun berkeliaran di lini masa berbagai media sosial.
Banyak Bonek yang menyayangkan pengunduran diri Azrul. Mereka menilai Azrul sudah membawa Persebaya ke arah yang benar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News