Mochamad Iriawan dan Iwan Budianto Akhirnya Diperiksa Buntut Tragedi Kanjuruhan

20 Oktober 2022 23:48

GenPI.co - Peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 133 orang terus berbuntut panjang.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur kali ini memeriksa Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Wakil Ketua Iwan Budianto, sebagai saksi peristiwa tragis Stadion Kanjuruhan, Malang.

Iwan Bule (sapaan akrab Mochamad Iriawan) dan Iwan Budianto datang ke Mapolda Jatim pada Kamis (20/10/2022), pukul 13.00 WIB didampingi Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh.

BACA JUGA:  PSSI dan Presiden FIFA Main Bola Bareng, PSTI: Blunder Fatal!

"Hari ini saya memenuhi panggilan penyidik. Hanya datang saja nanti diperiksa. Mengikuti panggilan penyidik saja," ungkap Iwan Bule.

Iwan Bule meminta maaf, karena pada pemanggilan pertama yakni Selasa (18/10/2022) tidak bisa hadir.

BACA JUGA:  PSTI: PSSI Jangan Berlindung dengan Kedatangan FIFA

"Mohon maaf kami pemanggilan pertama tidak bisa hadir, karena ada kegiatan di Kuala Lumpur yakni ada rapat AFC dan FIFA," terangnya.

Terkait pemeriksaan, Iwan memberikan kewenangan kepada Ahmad Riyadh yang sudah ditunjuk sebagai juru bicaranya.

BACA JUGA:  Ketum PSSI dan Presiden FIFA Gelar Laga, Di Mana Empatinya?

Riyadh sendiri merupakan Ketua PSSI Jatim, Ketua Komite Wasit sekaligus anggota Exco PSSI.

Sementara itu, Riyadh menyampaikan, pemeriksaan berjalan lancar. Dalam pemeriksaan, Iwan Bule diberi sekitar 45 pertanyaan yakni mencakup identitas diri, legalitas federasi, struktur, peran dan tugas pokok PSSI ke klub, PT LIB sampai panpel,

"Sampai security (pengamanan), matchcom (pengawas), semua sudah lengkap sesuai prosedur, tahapan gimana, memprogram pertandingan jadwalnya sampai pengawasan akhir sudah ditanyakan," kata dia.

Selain itu, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto dicecar sebanyak 70 pertanyaan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur saat saat diperiksa sebagai saksi tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan jiwa.

Iwan Budianto diperiksa 5,5 jam yakni dari pukul 13.00 WIB hingga 18.30 WIB.

"Pertanyaan ada 70, terkait tupoksi PSSI apa, gitu lah," ujar Iwan.

Mengenai tudingan bahwa PSSI kurang empati karena menggelar fun football di tengah duka suporter Arema, Iwan menambahkan hal tersebut adalah permintaan dari FIFA.

"Kan sebenarnya message (pesan) presiden FIFA adalah akan ada banyak kejadian di sepakbola dunia tapi sepakbola harus tetap jalan," ujarnya.

Sementara, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo membenarkan Iwan Bule dan Iwan Budianto diperiksa setelah beberapa hari sebelumnya meminta penjadwalan ulang.

"Rencana hari ini akan dimintai keterangan Ketua PSSI Bapak MI, kemudian Wakil Ketua Umum PSSI Bapak IB. Beliau masih dalam perjalanan, yang jelas sudah ada konfirmasi dan komunikasi rencana beliau mau hadir," ungkap Irjen Dedi.

Sebelumnya, Iwan Bule meminta penjadwalan ulang pemeriksaan atas dirinya sebagai saksi dalam kasus Tragedi Kanjuruhan yang sedianya dijadwalkan di Mapolda Jatim di Surabaya pada Selasa (18/10/2022).

Iwan Bule beralasan pada tanggal yang sama memiliki jadwal kegiatan yang harus dihadiri, yakni mendampingi Presiden FIFA bertemu Presiden Jokowi.

Iwan Budianto juga menunda pemeriksaan dengan alasan yang sama.

Selain memeriksa ketua umum dan wakil ketua umum PSSI, penyidik juga meminta keterangan dari saksi ahli, yakni dokter Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

"Proses pemeriksaan ini dalam rangka mempercepat pemberkasan sesuai perintah Kapolri bahwa kasus ini harus segera dituntaskan. Tentunya dengan mendengarkan keterangan para ahli, para saksi dan proses pembuktian secara ilmiah dari hasil laboratorium kemudian inafis dan juga keterangan yang dibutuhkan lainnya," jelasnya.

Peristiwa kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, selepas laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya mengakibatkan sebanyak 133 orang meninggal dunia dan ratusan korban mengalami luka berat dan ringan.

Sejauh ini aparat kepolisian telah menetapkan enam orang tersangka dari unsur polisi, PT Liga Indonesia Baru, dan panpel Arema FC dalam peristiwa tragis tersebut.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co