GenPI.co - Beberapa klub Liga 2 kembali bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk meminta kepastian dan jaminan terkait kelanjutan kompetisi yang tengah terhenti.
Sebagaimana diketahui, PSSI mengumumkan bahwa Liga 2 dihentikan setelah diadakannya rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) pada 12 Januari 2023.
Beberapa klub yang masih berharap Liga 2 dilanjutkan akhirnya melakukan komunikasi dengan segala pihak, seperti PT Liga Indonesia Baru (LIB), PSSI, maupun Menpora.
"Kami meminta pak Menteri kepastian dan jaminan agar Liga 2 dilanjutkan selesai Kongres Luar Biasa (KLB) sesuai statement Sekjen PSSI dan Dirut PT LIB pasca owner meeting," tutur manajer Persipura Jayapura, Yan Mandenas di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (30/1).
Yan menjelaskan bahwa sebanyak 15 klub Liga 2 ingin kompetisi dilanjutkan, sembilan meminta untuk dihentikan dengan pergantian operator, dan tiga lainnya abstain.
Menurutnya, dengan kompetisi yang dilanjutkan dengan sistem bubble (terpusat) di tiga wilayah, maka sejatinya itu bisa diselesaikan sebelum berlangsungnya Piala Dunia U-20 2023 pada Mei.
"Diselesaikan dengan klub yang bersedia melanjutkan kompetisi. Yang tidak bersedia ya sudah, kembali saja pada aturan main," pungkas Yan.
Dia mengatakan bahwa dasar anggota Exco PSSI menghentikan Liga 2, yakni tanda tangan persetujuan dihentikannya Liga 2 dari beberapa klub itu tidak sah karena dipalsukan.
"Semua yang Sekjen PSSI sampaikan ke publik bahwa 20 klub (tanda tangan, red) itu, kan, ternyata kita kategorikan sebagai pembohongan publik, pemalsuan dokumen, serta pemalsuan tanda tangan yang sudah dipublikasikan," tegas Yan.
Yan, bersama dengan beberapa klub lainnya berharap siapapun pengurus PSSI yang terpilih pada KLB 16 Februari 2023 nanti bisa mewujudkan harapan berlanjutnya Liga 2. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News